Main Article Content

Abstract

“Apa yang dilakukan masyarakat, itulah yang dilakukan individu,” ungkap Plato. Bila masyarakat Indonesia menghargai multikulturalisme, maka itulah yang dilakukan oleh individuindividu di republik ini. Individu-individu yang paling strategis untuk dididik multikulturalisme adalah anak-anak. Ada dua kelompok kategori usia anak, yaitu early childhood dan late childhood, yang menurut Papalia dkk (2007) menyebut anak-anak awal berusia 3-6 tahun dan anak-anak pertengahan berusia 6-11 tahun. Ahli psikologi lain yang lebih senior, yaitu Hurlock (1980), membagi kelompok usia anak masing-masing berusia 2-5 tahun (early childhood) dan 6-10 tahun (late childhood).

Keywords

Pendidikan multikultural

Article Details

Author Biography

H. Fuad Nashori, Universitas Islam Indonesia, Yogykarta

Fakultas Psikologi dan Ilmu Budaya
How to Cite
Nashori, H. F. (2018). Pendidikan Multikultural Untuk Anak-Anak. Unisia, 38(84), 80–84. Retrieved from https://journal.uii.ac.id/Unisia/article/view/11668

Most read articles by the same author(s)

No Related Submission Found