Main Article Content

Abstract

Sintesisarikriltelahdilakukandenganteknik feeding. Monomer yang digunakan adalah styrene,isobutil akrilat, 2-HEMA, serta bubuk akrilamida. Katalis yang digunakanadalah AIBN (Azobisisobutyronitrile) dan Perbutil O98. Hasil sintesis lalu dibagidua yaituuntuk resin batch G-0915 A dilakukan pengenceran dalam ≥ 63% n-butanol dan metanol, sedangkan untuk G-0915 B dilakukan pengenceran dalam ≥ 63% toluene. Hasil ini kemudian dibandingkan pengaruh pelarutnya menggunakan parameter viskositas, NV/total solid, bilangan asam, warna, serta OH Value. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh bahwa pelarut toluene menghasilkan arikril yang paling sesuai dengan spesifikasi, viskositas yang diperoleh adalah Z2-15. Kemudian Arikril batch G-0915 ini dibandingkan dengan Arikril batch G-0903 terkait pengaruh kuantitas katalis yang digunakan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kuantitas katalis yang meningkat mempengaruhi prosesaging,pada Arikril batch G-0903 durasi aging yang dibutuhkan adalah selama 11 jam, sedangkan pada Arikril batch G-0915 durasi aging yang dibutuhkan selama 8 jam.

Keywords

Aricryl polymer solvent catalyst viscosity

Article Details

How to Cite
Airun, N. H., Zukhrufi, Z., & Fajarwati, F. I. (2020). Studi Pengaruh Pelarutdan Kuantitas Katalis Terhadap PolimerisasiArikrildi PT. Aristek Highpolymer Bekasi. INDONESIAN JOURNAL OF CHEMICAL RESEARCH, 5(2), 51–60. https://doi.org/10.20885/ijcr.vol5.iss2.art2

References

  1. Cao, Y., & Fukumoto, I., 2007. Evaluation of Mechanical Properties of Injection Molding Composites Reinforced by Bagasse Fiber. Journal of Solid Mechanics and Materials Engineering, 1(10), 1071–1076. https://doi.org/10.1299/jmmp.1.1209
  2. Handayani, P. A., 2010. Polimerisasi Akrilamid dengan Metode Mixedsolvent Precipitation dalam Pelarut Etanol-Air. Jurnal Sains Dan Teknologi (Sainteknol), 08, 69–78.
  3. Harmami, S.B., Mansur, D., Haryono, A., 2015. Polymerization of Vinyl Acetate and Acrylic Acid Monomers Using Azobisisobutyronitrile ( Aibn ) Initiator as Polymeric Biocide. J. Sains Mater. Indones. 16, 72–75.
  4. Ngadiwiyana, N., 2005. Polimerisasi Eugenol Dengan Katalis Asam Sulfat Pekat. Jurnal Kimia Sains Dan Aplikasi, 8, 43–47.
  5. Notley, N., 1962. Polyfunctional Addition Polymerization (theory and experiment). Journal of Physical Chemistry, 66, 1577–1582.
  6. Putra, J.A., Siahaan, E., 2016. Analisis kemampuan proses pelapisan polyurea pada. POROS 14, 131–138.
  7. Sastri, V., 2010. aterial Requirements for Plastics used in Medical Devices. New York: Elsevier. https://doi.org/10.1016/B978-0-8155-2027-6.10004-2
  8. Schirmann, J.-P., & Bourdauducq, P., 2012. Ullmann’s Encyclopedia of Industrial Chemistry. Weinheim: Wiley-VCH. https://doi.org/10.1002/14356007.a13
  9. Stoye, D., Klaus, D., Ag, B., Republic, F., Schmitthenner, M., Klaus, (2006). Paints and Coatings. Weinheim: Wiley-VCH.
  10. Rahayu, S., Siahaan, M., 2018. Karakteristik Raw Material Epoxy Resin Tipe Bqtn-Ex 157 Yang Digunakan Sebagai Matrik Pada Komposit (the Characteristics of Raw Material Bqtn-Ex 157 Epoxy Resin Used As Composites Matrix). J. Teknol. Dirgant. 15, 151. https://doi.org/10.30536/j.jtd.2017.v0.a2526
  11. Wang, Z., & Chen, Q. (2014). Self- accelerating decomposition temperature and quantitative structure – property relationship of organic peroxides. Process Safety and Environmental Protection, 94(August), 322–328. https://doi.org/10.1016/j.psep.2014.08.001
  12. Yuhelson, Y., Prasetya, Fauzi, R., & Triasih, P. (2015). Efektifitas Penggunaan CaO Sebagai Katalis Heterogen Dibandingkan Katalis Homogen Untuk Produksi Biodiesel. Jurnal Photon, 6(1), 1–4.