Main Article Content

Abstract

Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal domestik Dusun Sukunan mengolah air limbah domestik yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga. Namun, pengolahan air limbah yang dilakukan belum menjamin kualitas air limbah yang dihasilkan. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian beberapa parameter pada outlet IPAL komunal domestik Dusun Sukunan seperti TDS, TSS,BOD, dan pH. Pengujian kadar TDS dan TSS dilakukan dengan metode gravimetri, yaitu menimbang massa yang diperoleh setelah dilakukan pemisahan. Pengujian kadar BOD dilakukan dengan metode iodometri (modifikasi azida), yaitu menentukan volume larutan natrium tiosulfat (Na2S2O3) yang digunakan untuk titrasi iodium (I2) yang dibebaskan pada sampel hari ke-0 dan hari ke-5. Sedangkan penentuan nilai pH dilakukan dengan menggunakan pH universal. Berdasarkan pengujian diperoleh kadar TDS adalah 1440 mg/L, TSS adalah 80 mg/L, BOD adalah 70,5625 mg/L, dan memiliki pH 7. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat parameter yang melebihi baku mutu air limbah domestik. Parameter tersebut adalah TSS, sedangkan parameter TDS, BOD, dan pH memenuhi persyaratan.

Article Details

Author Biography

Febi Indah Fajarwati, Program Studi Kimia, Universitas Islam Indonesia

Department of Chemistry
How to Cite
Fajarwati, F. I., & Putri, A. D. (2022). Analisis Parameter Fisika dan Kimia Outlet Ipal komunal Domestik Dusun Sukunan di Pusat Pengembangan Teknologi Tepat Guna Pengolahan Air Limbah (PUSTEKLIM) Yogyakarta. INDONESIAN JOURNAL OF CHEMICAL RESEARCH, 6(2), 98–110. https://doi.org/10.20885/ijcr.vol6.iss2.art6

References

  1. Ahmad, J., & EL-Dessouky, H. 2008. Design of a modified low cost treatment system for the recycling and reuse of laundry waste water. Resources, Conservation and Recycling, 52(7), 973–978.
  2. Alaerts, G. dan Santika. 1987. Metode Penelitian Air. Surabaya : Usaha Nasional.
  3. Effendi, H. 2000. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Bogor
  4. F. Akhmad. 2013. Studi Pengaruh Suhu dan Tekanan Udara Terhadap Operasi Penerbangan di Bandara H.A.S Hananjoeddin Buluh Tumbang Belitung Periode 1980-2010. Jurnal Penelitian Fisika Dan Aplikasinya (JPFA), 3(1), 1–10.
  5. Ginting, P. 2007. Sistem Pengelolaan Lingkungan Dan Limbah Industri. Cetakan pertama. Bandung : Penerbit Yrama Widya
  6. Karyadi, L. 2010. Partisipasi Masyarakat Dalam Program Instalasi Pengolahan Air Limbah (Ipal) Komunal Di Rt 30 Rw 07 Kelurahan Warungboto, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Skripsi, 1–136.
  7. Kep. MENLH No. 112 Tahun 2003. Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik.
  8. Lijklema, L. 1969. Factors Affecting pH Change in Alkaline Waste Water Treatment-I. Water Research Pergamon Press, Vol.3, 913-930. Great Britain.
  9. Metcalf and Eddy. 1991. Wastewater Engineering : Treatment, Disposal, and Reuse. New York : Mc Graw Hill Inc.
  10. Moertinah, S. 2010. Kajian Proses Anaerobik Sebagai Alternatif Teknologi Pengolahan Air Limbah Industri Organik Tinggi. Jurnal Riset Teknologi Pencegahan Dan Pencemaran Industri, 1(2), 115–123.
  11. Mubin, F., Binilang, A., & Halim, F. 2016. Perencanaan Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Di Kelurahan Istiqlal Kota Manado. Jurnal Sipil Statik, 4(3), 211–223.
  12. Pamungkas, M. T. O. A. 2016. Studi Pencemaran Limbah Cair Dengan Parameter Bod5 Dan Ph Di Pasar Ikan Tradisional Dan Pasar Modern Di Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 4(2), 166–175.
  13. Peraturan Daerah DIY No.7 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah.
  14. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P 68 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik.
  15. Rahman, A. 1999. Kamus Istilah dan Singkatan Asing “Teknik Penyehatan dan Lingkungan”. Jakarta : Universitas Trisakti.
  16. Salmin. 2005. Oksigen Terlarut (DO) dan Kebutuhan Oksigen Biologi (BOD) Sebagai Salah Satu Indikator untuk Menentukan Kualitas Perairan. Jurnal Pusat Penelitian Oseanogafi-Lipi, Jakarta, 30(3), 21–26.
  17. Santoso, A. D. 2018. Keragaan Nilai DO, BOD dan COD di Danau Bekas Tambang Batubara Studi Kasus pada Danau Sangatta North PT. KPC di Kalimatan Timur. Jurnal Teknologi Lingkungan, 19(1), 89.
  18. Sastrawijaya, Tresna. 2000. Pencemaran Lingkungan Cetakan Ke-II. Jakarta . PT. Rineka Cipta.
  19. Septiawan, M., Mantini, S., Sedyawati, R., & Mahatmanti, W. 2014. Penurunan Limbah Cair Industri Tahu Menggunakan Tanaman Cattail Dengan Sistem Constructed Wetland. IJCS - Indonesia Journal of Chemical Science, 3(1), 3–8.
  20. Soemirat, J. 2004. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
  21. Sugiharto. 1987. Dasar – dasar pengolahan air limbah. Jakarta : Universitas Indonesia.
  22. Supradata. 2005. Pengolahan Limbah Domestik Menggunakan Tanaman Hias Cyperus alternifolius dalam Ssstem Lahan Basah Aliran Permukaan (SSF Wetland). Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro.
  23. Supriadi, T. 2008. Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga. Jakarta.
  24. Tchobanoglous, G., and Franklin L.Burton. 2003. Wastewater Engineering Treatment Disposal Reuse 4th. New York : Mc. Graw Hill Education.
  25. Tchobanoglous, G. 1991. Teknik Sumber Daya Air edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga.
  26. Weber-Scannell, P. K., & Duffy, L. K. 2007. Effects of total dissolved solids on aquatic organisms: A review of literature and recommendation for salmonid species. American Journal of Environmental Sciences, 3(1), 1–6.
  27. Wulandari, A. 2018. Analisis Beban Pencemaran Dan Kapasitas Asimilasi Perairan Pulau Pasaran Di Provinsi Lampung. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Bandar Lampung.
  28. Yudo, S. dan Setiyono. 2008. Perencanaan Instalasi Pengolahan Limbah Domestik di Rumah Susun Karang Anyar Jakarta. Jurnal Teknik Lingkungan. 9(1): 31-40.
  29. Zulius, A. 2017. Rancang Bangun Monitoring pH Air Menggunakan Soil Moisture Sensor di SMK N 1 Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang. Jusikom, 2(1), 37–43.