Main Article Content

Abstract

Penyakit kulit saat ini masih menjadi salah satu masalah bagi masyarakat Indonesia. Salah satu penyakit kulit yang meresahkan yaitu penyakit bisul. Penyakit ini disebabkan karena infeksi dari bakteri gram positif Staphylococcus Aureus. Bakteri Staphylococcus aureus merupakan bakteri patogen yang paling banyak menyerang manusia yang hidup sebagai saprofit dalam membran pencernaan dan kulit manusia. Salah satu antibakteri yang saat ini telah banyak diteliti yaitu sifat antibakteri dari minyak atsiri daun kemangi. Minyak atsiri daun kemangi memiliki daya aktivitas antibakteri yang cukup tinggi. Penelitian ini menunjukkan bahwa kandungan minyak kemangi dalam sabun mandi cair dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus Aureus. Penambahan minyak kemangi sebesar 0,25 mL kedalam sabun mandi cair 10 mL menunjukkan aktivitas yang baik yaitu dengan rata-rata diameter hambat 7,8 mm. Aktivitas tertinggi ditunjukkan oleh minyak kemangi 0,75 mL dalam sabun mandi cair 10 mL, yaitu dengan rata-rata diameter hambat 9,8 mm. Namun, formulasi sabun cair yang paling diminati oleh responden adalah sabun minyak kemangi 5%, yaitu 0,5 mL minyak kemangi ditambahkan kedalam 10 mL sabun cair dengan diameter hambat 8,3 mm.

Keywords

Minyak Kemangi Sabun Cair Staphylococcus aureus Antibakteri

Article Details

How to Cite
Muthmainnah, R., Rubiyanto, D., & Julianto, T. S. (2016). Formulasi Sabun Cair Berbahan Aktif Minyak Kemangi Sebagai Antibakteri Dan Pengujian Terhadap Staphylococcus Aureus. INDONESIAN JOURNAL OF CHEMICAL RESEARCH, 1(2), 44–50. https://doi.org/10.20885/ijcr.vol1.iss2.art6