Main Article Content

Abstract

Departemen fiber merupakan salah satu departemen yang ada di PT. XYZ yang memproduksi panel dan peralatan bus. Berdasarkan data produksi fiber selama dua bulan terdapat 92 cacat dari 547 produk yang dihasilkan. Jumlah cacat tersebut dianggap cukup besar, oleh karena itu perlu dilakukan analisis untuk mengetahui penyebab cacat tersebut dan melakukan perbaikan untuk mengatasinya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis penyebab cacat produk melalui analisis penyebab dan dampak kegagalan pada proses produksi serta memprioritaskan perbaikan menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) pada siklus DMAI (Define, Measure, Analyze, Improve) Six Sigma. Terdapat tujuh jenis cacat pada produk dalam proses produksi yaitu tebal fiber tidak sesuai standar, tekstur fiber tidak rata, terdapat bercak putih pada fiber, fiber tidak kering secara sempurna, fiber reject (cair/terbakar), hasil dempul yang tidak sempurna, dan hasil cat yang tidak sesuai standar. Rekomendasi perbaikan dilakukan untuk meningkatkan kualitas berdasarkan nilai RPN sedang sampai tinggi dari FMEA. Beberapa usulan perbaikan yang diterapkan adalah pencegahan kegagalan tekstur permukaan fiber, pencegahan kegagalan akibat kesalahan campuran katalis dan pencegahan kegagalan hasil dempul. Penerapan usulan perbaikan tersebut dapat menurunkan nilai DPMO dari 24.027 menjadi 6.543 dan meningkatkan level sigma dari 3,48 menjadi 3,98.


 


Kata kunci: FMEA, Six Sigma, Resiko Kegagalan, DPMO

Keywords

FMEA Six Sigma Failure Risk DPMO

Article Details

References

  1. Aldridge, J. R. & Dale, B. G. (2003). Failure Mode and Effects Analysis. Dalam  Dale, B. G. Managing Quality (pp 387-401).  4th edition. USA: Blackwell Publishing.

  2. Daga, R. (2017). Citra, Kualitas Produk, dan Kepuasan Pelanggan. Makassar: Gobal Research and Consulting Institute

  3. Dale, B. G. (2003). Quality Management System. Dalam  Dale, B. G. Managing Quality (pp 261-281). 4th edition. USA: Blackwell Publishing.

  4. Dharmawan, L. D. & Ekawati, Y. (2014). Peningkatan Kualitas Knalpot pada PT Fajar Indah Menggunakan Metode Six Sigma. Jurnal Teknik Industri. Vol. 15, No. 2., 112-123.

  5. Ellianto, M. S. D., Santoso, P. B. & Sonief, A. A. (2015). Usulan Penerapan Lean Six Sigma, FMEA dan Fuzzy untuk Meningkatkan Kualitas Produk Botol Sabun Cair. JEMIS, Vol. 3, No. 1., 28-34.

  6. Ernawati, D. (2019). Pengaruh Kualitas Produk, Inovasi Produk dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Hi Jack Sandals Bandung. Jurnal Wawasan Manajemen, Vol. 7, No. 1., 17-32.

  7. Gaspersz, V. (2002). Pedoman Implementasi Program Sixsigma Terintegrasi dengan ISO 9001:2000, MBNQA, dan HACCP., Bogor: Gramedia.

  8. Hanifah, P. S. K. & Iftadi, I. (2022). Penerapan Metode Six Sigma dan Failure Mode Effect Analysis untuk Perbaikan Pengendalian Kualitas Produksi Gula. Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya, Vol. 8, No. 2., 90-98.

  9. Lutfianto, M. A. & Prabowo, R. (2022). Implementation of Six Sigma Methods with Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) as a Tool for Quality Improvement of Newspaper Products (Case Study: PT. ABC Manufacturing – Sidoarjo, East Java – Indonesia). Journal of Integrated System, Vol. 5, No. 1., 87-98.

  10. Montgomery, D. C. (2009). Statistical Quality Control. 6th edition. USA: John Wiley and Son.

  11. Prasetya, R. Y., Suhermanto, S. & Muryanto, M. (2022). Implementasi FMEA dalam Menganalisis Risiko Kegagalan Proses Produksi Berdasarkan RPN. Performa: Media Ilmiah Teknik Industri, Vol. 20, No. 2., 133-138.

  12. Stamatis, D. H. (2015). The ASQ pocket guide to failure mode and effect analysis (FMEA). Milwaukee :American Society for Quality.

  13. Tang, H. (2022). Quality planning and assurance: principles, approaches, and methods for product and service development. Hoboken, NJ: John Wiley & Sons.

  14. Wardana, M. W., Sulastri, & Hasanah, S. (2019). Penerapan Metode Faillure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Mengidentifikasi Masalah Kerusakan Produk Pakan Ayam pada PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk Unit Lampung. Spektrum Industri, Vol. 17, No. 1., 41-49.