Main Article Content

Abstract

Dalam proses pengembangan perangkat lunak, setiap pengembang baik tim maupun perorangan bertujuan untuk dapat menghasilkan produk perangkat lunak yang berkualitas tinggi. Salah satu kriteria penting dari kualitas perangkat lunak adalah jumlah kesalahan (defect) yang ditemukan pada perangkat lunak tersebut. Perangkat lunak yang berkualitas tinggi harus memiliki jumlah defect yang minimal sehingga mampu menyediakan fungsionalitas bagi pengguna dengan tingkat usabilitas yang tinggi. Salah satu faktor penting yang berpengaruh signifikan terhadap kualitas produk perangkat lunak adalah kualitas software process yang dijalankan. Hal ini berlaku untuk proses pengembangan oleh tim maupun proses pengembangan yang dilakukan oleh software engineer perorangan. Software Engineering Institue (SEI) di Carnegie Mellon University (Amerika Serikat) telah mengembangkan metode Personal Software Process (PSP) untuk membantu para software engineer meningkatkan kualitas software process yang mereka jalankan. Selain itu, SEI juga mengembangkan Process Quality Index (PQI) yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas software process yang dilakukan oleh para software engineer.  PSP membantu software engineer meningkatkan kualitas software process mereka melalui praktek – praktek yang mendukung  proses identifikasi dan perbaikan defect pada perangkat lunak sedini mungkin. Selain itu, PSP memberikan motivasi yang besar bagi software engineer untuk dapat lebih disiplin pada setiap tahapan software process yang mereka jalankan. PQI mengukur kualitas software process dengan menggunakan indikator berupa perbandingan lama waktu penyelesaian serta jumlah defect yang ditemukan pada setiap tahapan software process.

Article Details