Main Article Content

Abstract

Melinjo merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang cukup banyak terdapat di Indonesia, khususnya di pulau Jawa. Melinjo banyak dimanfaatkan bijinya untuk diolah menjadi emping. Desa Mesoyi merupakan salah satu sentra penghasil melinjo di Kabupaten Pekalongan. Hal itu yang membuat di Desa Mesoyi terdapat banyak UMKM yang bergerak dalam bidang pengolahan melinjo menjadi emping. Namun pengolahan melinjo menjadi emping di banyak UMKM masih menggunakan cara tradisional sehingga produktivitasnya masih relatif rendah. Proses pembuatan emping dimulai dari penjemuran melinjo sehingga menjadi melinjo klatak, proses sangrai, pengupasan kulit keras, pemipihan dan terakhir dijemur untuk menjadi emping yang siap dipasarkan. Dalam penelitian ini akan difokuskan pada pembuatan paket teknologi tepat guna untuk proses pengelupasan kulit keras. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa produktivitas alat pengupas kulit biji melinjo mencapai 39,6 kg per jam atau meningkat 6 kali lipat dibandingkan proses manual yang hanya mencapai 6,36 kg per jam. Dari segi konsumsi listrik, alat ini membutuhkan biaya Rp 831,37 per hari dengan asumsi penggunaan alat selama 6 jam per hari. Efisiensi alat pengupas kulit biji melinjo ini  adalah 86,5%

Article Details