Main Article Content

Abstract

Mikroalga saat ini dipromosikan sebagai bahan baku biofuel generasi ketiga yang ideal karena laju pertumbuhannya yang cepat, kemampuan fiksasi CO2 dan kapasitas produksi lipida yang tinggi; Mereka juga tidak bersaing dengan makanan atau tanaman pakan, dan bisa diproduksi dilahan yang tidak dapat dipanen. Mikroalga mampu menghasilkan 15-300 kali lebih banyak minyak untuk produksi biodiesel daripada tanaman tradisional berdasarkan area. Selanjutnya dibandingkan dengan tanaman konvensional yang biasanya dipanen sekali atau dua kali setahun, mikroalga memiliki siklus panen yang sangat singkat, sehingga menghasilkan banyak atau panen terus menerus dengan hasil panen yang meningkat secara signifikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi sifat fisikokimia dan komposisi minyak yang diambil dari dua jenis bubuk mikroalga kering, Nannochloropsis sp. Dan Tetraselmis sp. Bio-oil diekstraksi dari sampel alga kering. Ekstraksi bio-oil dilakukan dengan ekstraksi pelarut dengan mencampur pelarut kloroform-metanol. Komposisi minyak alga ditentukan dengan analisis kromatografi gas. Hasilnya menunjukkan 20-29% jumlah minyak disemua sampel alga. Tetraselmis sp. Menunjukkan jumlah minyak maksimal 28,1%.

Article Details