Main Article Content

Abstract

Pada tahun 2015, dengan perkiraan populasi 255 juta orang, Indonesia membutuhkan lahan seluas 13,38 juta hektar. Artinya, dalam beberapa tahun kedepan, Indonesia akan mengalami krisis lahan pertanian sehingga Indonesia dituntut untuk meningkatkan total areal budidaya. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya perkembangan industri dan jasa, sehingga pertanian konvensional kurang kompetitif karena tingginya harga tanah. Salah satu pengembangan teknologi pertanian pertanian disebarkan teknologi budidaya pertanian yang layak dengan teknologi smart growbox memberikan alternatif bagi mereka yang tidak memiliki lahan untuk pertanian. Desain smartbox dengan sistem pemantauan suhu dan kelembaban melalui internet telah dirancang, dengan menggunakan sensor suhu dan kelembaban (DHT22) serta sensor kelembaban tanah (FC-28), maka kondisi tanaman dan lingkungannya akan mudah dipantau oleh melihat nilai output dari sebuah sensor. Hasil pengujian kecepatan rata - rata respon manual control via perangkat berbasis web adalah 5 detik. Kontrol kecepatan respon secara manual tergantung pada lalu lintas jaringan dan kondisi jaringan. Sistem siap untuk digunakan.

Article Details