@article{Pashya_Faqiriah_Septianie_Gozali_Krisdiana_Purnama_2021, title={PENERAPAN IDEOLOGI KOMUNIS OLEH XI JINPING SEBAGAI BENTUK INDOKTRINASI TERHADAP MASYARAKAT TIONGKOK MELALUI MODEL ALTHUSSERIAN}, volume={13}, url={https://journal.uii.ac.id/khazanah/article/view/19837}, DOI={10.20885/khazanah.vol13.iss1.art1}, abstractNote={<p dir="ltr"><span><strong>Latar Belakang</strong>: </span><span>Setelah mengalahkan kapitalisme di era Chiang Kai-Shek, Mao Zedong mengambil Tiongkok daratan dengan menerapkan ideologi komunis. Ideologi tersebut sangat kuat dan terikat dengan masyarakat yang ada di Tiongkok. Revolusi budaya Mao pada tahun 1960an, menjadi fakta nyata adanya mulainya proses doktrin komunis melalui buku merah.</span></p><p dir="ltr"><span><strong>Tujuan</strong>: </span><span>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengkaji peran model althusserian sebagai bentuk proses doktrin ideologi komunis kepada masyarakat Tiongkok di era Xi Jinping</span></p><p dir="ltr"><span><strong>Metode</strong>: </span><span>Adapun untuk mendukung </span><span>penelitian ini akan menggunakan metode kualitatif dengan mengedepankan data sekunder seperti dari buku, jurnal, artikel, hingga laporan yang sudah kredibilitas.</span></p><p dir="ltr"><span><strong>Hasil</strong>: </span><span>Kebijakan Mao dilanjutkan hingga generasi kelima yaitu Xi Jinping. Berbeda dengan Mao Zedong, Xi mencoba untuk memanfaatkan era digital untuk menyebarkan ide komunis. Maka daripada itu, konsep yang sudah berada di era Mao sudah diperbarui oleh Xi untuk mengatur masyarakat sehingga tidak terpengaruhi oleh pihak Barat. Melalui media, Xi mencoba untuk menerapkan beberapa kebijakan dengan mengontrol langsung media untuk pro terhadap PKC. Misalnya, Xinhua.net dan CGTN. Dari aspek agama, Xi menggunakan prinsip sinisasi agama. Terakhir, Xi juga menggunakan aspek pendidikan sebagai bentuk proses doktrin. Menurutnya, komunisme seharusnya sudah ada di dalam sektor pendidikan untuk nantinya dapat berkembang ke masyarakat. Pada intinya, sebagai titik kulminasi, Xi menginginkan adanya sikap patriotisme dan nasionalisme dari masyarakatnya kepada negara dan PKC.</span></p><p dir="ltr"><span><strong>Kesimpulan</strong>: </span><span>Model althusserian sudah selaras dengan kebijakan pemerintah Tiongkok dalam mengontrol masyarakatnya. Di era Xi, perkembangan dalam indoktrinasi masyarakat berkembang melalui media, agama, dan pendidikan.</span></p>}, number={1}, journal={Khazanah: Jurnal Mahasiswa}, author={Pashya, Muhammad Habib and Faqiriah, Nurul and Septianie, Nani and Gozali, Gufron and Krisdiana, Elys and Purnama, Yeta}, year={2021}, month={Nov.} }