Main Article Content

Abstract

Kanker menjadi penyebab utama kematian dan terus mengalami kenaikan. Berdasarkan data statistik, kematian diakibatkan kanker tergolong tinggi. Hasil investigasi dan pengujian instrumen kuesioner dasar oleh badan penelitian kesehatan didapati sejumlah 1,4% penduduk Indonesia menderita kanker. Media Indonesia (2017) memberitakan melanoma merupakan jenis penyakit paling mematikan. Penyebaran melanoma tergolong sangat cepat menyerang organ lain. Sel kanker melanoma menyerang bagian sel warna kulit atau dikenal dengan sel melanosit. Melanoma dikategorikan sebagai jenis kanker ganas. Telah ditemui 119 kasus melanoma sejak 2005. Melanoma menjadi sebab dari 75% kematian pada kanker kulit.Pada penelitian anotasi wilayah melanoma dengan komputasi ekstraksi ciri pengolahan citra dermatologi akan dilakukan penerapan algoritma berdasarkan analisis model. Anotasi wilayah melanoma dengan komputasi ekstraksi ciri pengolahan citra dermatologi PH2 melalui beberapa tahapan. Tahapan tersebut meliputi 1) penyiapan sumber referensi jurnal/buku, 2) pembuatan design interface & perancangan sistem, 3) implementasi pemrograman dari hasil perancangan design. Tahap pengujian anotasi wilayah melanoma dengan komputasi ekstraksi ciri pengolahan citra dermatologi PH2 menggunakan metode single decision threshold (one feature) dengan fiturnya berupa daerah segmentasi penyakit. Pengujian dan validasi ini dilakukan oleh gold standard pakar dermatologi (ground truth). Pengujian lebih ditekankan pada hasil kinerja dengan single decision threshold (one feature) dan reaksi sistem bug pada aplikasi. Tahap perawatan memastikan tidak terdapat kesalahan dalam pengembangan sistem.Nilai dari gold standar sebagai pembanding hasil analisis dengan kinerja sistem menunjukan hasil relatif baik. Rata-rata validasi pengujian menunjukan presentase 96.41%. Hasil ini membuktikan model dapat digunakan untuk segmentasi wilayah kanker melanoma. Pendekatan model anotasi wilayah melanoma dengan komputasi ekstraksi ciri pengolahan citra dermatologi sebagai alternatif untuk membantu ahli klinis khususnya bidang dermatologi penyakit kulit melanoma.

Article Details