Main Article Content
Abstract
Meningkatnya pemanfaatan Teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG), memicu banyaknya studi yang menggunakan pendekatan spasial untuk menyajikan informasi kesehatan dalam bentuk peta. Namun demikian, hampir sebagian besar studi menggunakan pendekatan spasial hanya untuk menginvestigasi kejadian penyakit menular dan kejadian outbreak. Studi ini dilakukan untuk melihat potensi pemanfaatan SIG untuk mengelola berbagai sumber data terkait kesehatan. Jika dilihat dari sisi pengguna, telah banyak stakeholder yang telah menggunakan SIG. Institusi pemerintah seperti Kementrian Kesehatan, dinas kesehatan baik kabupaten maupun provinsi menggunakan data-data laporan rutin untuk diolah secara spasial. Institusi pelayanan kesehatan seperti Puskesmas, rumah sakit, dan balai pelayanan kesehatan juga mulai menggunakan SIG untuk mengevaluasi kunjungan pasien. Sama halnya dengan penyedia asuransi kesehatan, SIG dipandang penting dalam melakukan evaluasi distribusi kepesertaan dan partner jaminan kesehatan. Sedangkan akademisi atau insitusi pendidikan seperti dosen, peneliti dan mahasiswa memanfaatkan SIG untuk mencari hubungan sebab akibat kejadian penyakit atau untuk proses pembelajaran dan pendidikan. Berbeda dengan ketiga jenis institusi diatas, industri pengembang software, meggunakan SIG sebagai alat untuk menyempurnakan aplikasi terkait pelayanan kesehatan. Studi ini dapat memberikan gambaran seberapa jauh pemanfaatan SIG di institusi – institusi tersebut dan dapat mereview kebutuhan penggunaan SIG di institusi terkait sehingga dapat menginisiasi institusi lain untuk memanfaatkan teknologi SIG sebagai bahan masukan dalam pengambilan keputusan.