Main Article Content
Abstract
Penyakit TB paru merupakan masalah utama kesehatan masyarakat di Kabupaten Lombok Timur. Kecamatan Pringgabaya merupakan penyumbang terbanyak kasus TB paru BTA positif selama tiga tahun terakhir.Meningkatnya jumlah kasus TB paru BTA positif ini disebabkan oleh adanya faktor risiko yang memicunya seperti faktor risiko lingkungan, demografi, sosial ekonomi, dan perilaku.Analisis spasial menggunakan Sistem Informasi Geografis dapat mengidentifikasi distribusi dan clustering kasus, serta mengidentifikasi faktor risiko yang mempengaruhinya.Tujuan Penelitian untuk mengetahui distribusi spasial dan faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian TB paru.Merupakan penelitian deskriptif analitik dengan rancangan case control menggunakan bantuan Sistem Informasi Geografis untuk memperoleh gambaran distribusi spasial dan faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian TB paru.Hasil penelitian yaitu terdapat hubungan antara variabel ventilasi, merokok dalam rumah, tinggal serumah, dan penggunaan bahan bakar memasak dengan kejadian TB paru. Terdapat 2 cluster yang signifikan yaitu most likely cluster pada koordinat (-8,55877 LS dan 116,63217 BT) dengan radius 0,63 Km, dan secondary cluster pada koordinat (-8,573060 LS dan 116,60100 BT) dengan radius 0,60 Km. Analisis buffer terdapat cluster dengan radius 0 - 1.500 meter dari Puskesmas, dan radius 0 - 100 meter dari jalan. Kesimpulan: faktor risiko yang terkuat pengaruhnya yaitu penggunaan bahan bakar kayu untuk memasak (OR=4,176).