Main Article Content

Abstract

Semakin berkembangnya penyebaran penyakit DBD menjadikan indikator penyebab penyebaran penyakit tersebut juga semakin bertambah. Terdapat sejumlah faktor yang memungkinkan munculnya penyakit DBD, seperti faktor host (umur, jenis kelamin, mobilitas), faktor lingkungan (kepadatan rumah, adanya tempat perindukan nyamuk, tempat peristirahatan nyamuk, kepadatan nyamuk, angka bebas jentik, curah hujan), dan faktor perilaku (pola tidur, kegiatan pemberantasan sarang nyamuk, menguras, membuang/mengubur sarang nyamuk). Untuk mengetahui hubungan antar parameter terhadap penyebaran penyakit DBD digunakan pengujian analisis korelasi.Pengujian analisis korelasi biasanya menggunakan nilai signifikan atau p-value 5%.Setelah dilakukan pengujian korelasi, kemudian dilakukan teknik diskretisasi pada data parameter yang mempunyai pengaruh terhadap kejadian penyakit DBD.Teknik diskretisasi yang dilakukan menggunakan teknik statistik dengan mencari jumlah kelas dan interval atau lebar kelas.Aturan asosiasi merupakan metode untuk menggambarkan hubungan antar item pada data transaksional ataupun data relasional. Aturan asosiasi akan divisualisasi berupa grafik plot yang menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian DBD. Dimana plot-plot yang tervisualisasi akan menunjukkan sebagai parameter-parameter yang mempengaruhi penyebab kejadian DBD.Hasil pengujian korelasi dengan nilai signifikan atau p-value 5% menyatakan bahwa curah hujan, kelembaban udara, kelompok usia penderita DBD dan kepadatan penduduk terdapat hubungan yang signifikan terhadap kejadian penyakit DBD. Hasil pengujian dengan menggunakan nilai support 0.2 dan confidence 0.8 mendapatkan sebanyak 3 aturan asosiasi. Pada aturan pertama yaitu menjelaskan bahwa kelembaban udara pada kelas 7 atau kisaran 85%-87% dan dengan kejadian kasus DBD pada kelas 1 atau sebanyak 0-7 kasus akan mempengaruhi kejadian kasus DBD pada usia kelompok 0-4 tahun sebesar 94%. Hasil visualisasi dengan parameter yang mempengaruhi kejadian penyakit DBD sebagai sumbu X dan kelas sebagai sumbu Y menggambarkan bahwa kelembaban udara akan mempunyai titik di kelas 7 dengan warna biru lebih pekat dibandingkan usia penderita dan kasus DBD karena titik berada di kelas 1.

Article Details

Author Biographies

Sri Kusumadewi, Universitas Islam Indonesia

Jurusan Teknik Informatika

Lizda Iswari, Universitas Islam Indonesia

Jurusan Teknik Informatika

Billy Sabella, Universitas Islam Indonesia

Jurusan Teknik Informatika

Lizda Iswari, Universitas Islam Indonesia

Jurusan Teknik Informatika