Main Article Content

Abstract

Isu mengenai perempuan selalu menjadi topik yang memukau untuk diperdebatkan, spesifiknya mengenai perbincangan dalam hal kepimimpinan perempuan. Sejalan dengan hal tersebut, peneliti menemukan kasus menarik dimana Sultan Hamengkubuwa X mengangkat putri sulungnya GKR Mangkubumi untuk menggantikan posisinya sebagai raja. Isu tersebut menimbulkan pro dan kontra baik dari internal maupun eksternal keraton. Peneliti tertarik untuk mengeksplor tanggapan masyarakat terkait penunjukan Putri Mahkota sebagai bukti perjuangan wanita untuk mencapai kesetaraan hak dan derajat khususnya dalam ranah isu kepemimpinan dan relasinya terhadap gender equality perspektif Islam. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, oleh karena itu, metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah library research yakni mengandalkan dan memakai sumber kepustakaan, kemudian membaca dan menelaah jurnal dan artikel yang relevan dengan topik penelitian. Selain library research, metode pengambilan data lainnya dilakukan melalui  wawancara dengan pihak yang berkaitan perihal topik penelitian.


Hasil dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa Islam sangat meluhurkan praktik kesetaraan gender, Pada dasarnya al-Qur’an mengakui adanya perbedaan (distinction) antara laki-laki dan perempuan, tetapi perbedaan tersebut tidak ditafsirkan sama halnya dengan pembedaan (discrimination) yang menguntungkan satu pihak dan merugikan yang lainnya. Perbedaan tersebut dimaksudkan untuk mendukung Ruh al-Qur’an, yaitu terciptanya hubungan yang hangat (mawaddah wa rahmah) di dalam lingkungan sosial QS. al-Rum: 21, sebagai cikal bakal terwujudnya tatanan masyarakat unggul dalam suatu negeri damai penuh ampunan Tuhan (BaldatunThayyibatun wa rabbun ghafûr) QS. Saba: 15. Pengangkatan putri sulung Sultan Hamengku Buwono X yang disinyalir akan menggantikan tahta kerajaan ayahnya memicu adanya respond masyarakat yang pro dan juga kontra. Perbedaan perspektif masyarakat tersebut dipengaruhi oleh sebuah pemikiran sebagian masyarakat yang masih mengagungkan dan memegang teguh lestarinya budaya patriarki yang ada pada Kesultanan Yogyakarta dan disisi lain terdapat masyarakat yang menyadari  akan isu kesetaraan gender dampak dari arus demokrasi Indonesia.

Keywords

Gender Equality Hukum Islam Kesulthanan Yogyakarta

Article Details

References

  1. Abraham Utama, “Putri Kraton Jogja Menuju Singgasana : Tahta, Harta Dan Keluarga”, Dikutip Dari Https://Www.Bbc.Com/Indonesia/Indonesia-43820974, Diakses Pada Hari Minggu Tanggal 9 Agustus 2020 Jam 15.30 WIB
  2. Choiriyati, W. (N.D.). Suksesi Kepemimpinan Kraton Ngayogyakarta Dalam Dualitas Struktur, 73–84.
  3. Edzan Raharjo, “ Ini Pesan Gkr Hemas Dari Yogya Untuk Hari Ibu”, Dikutip Dari Https://News.Detik.Com/Berita-Jawa-Tengah/D-3781504/Ini-Pesan-Gkr-Hemas-Dari-Yogya-Untuk-Hari-Ibu, Diakses Pada Hari Minggu Tanggal 10 Agustus 2020 Pukul 01.05 WIB
  4. Farid, Muhammad Rifa’at Adiakarti. (2017). Polemik Sultan Perempuan Di Yogyakarta (Studi Pasca Kebijakan Penetapan Gusti Pembayun Menjadi Putri Mahkota), 10, 93.
  5. Farid, Muhammad Rifa’at Adiakarti. (2018). Polemik Sultan Perempuan Di Yogyakarta (Studi Kritik Kebijakan Pasca Penetapan Gusti Pembayun Menjadi Putri Mahkota), 2(2), 123–133.
  6. Fuhaidah, U. (2015). Resistensi Penobatan Putri Mahkota Untuk Kesultanan Yogyakarta. Esensia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 16(2), 169. Https://Doi.Org/10.14421/Esensia.V16i2.995
  7. Hendri Tri Widi Asworo, “Jadi Putri Mahkota, Gkr Pembayun Bergelar Gkr Mangkubumi”, Dikutip Dari Https://Www.Google.Com/Amp/S/M.Bisnis.Com/Amp/Read/20150505/15/430129/Jadi-Putri-Mahkota-Gkr-Pembayun-Bergelar-Gkr-Mangkubumi, Diakses Pada Hari Minggu Tanggal 9 Agustus 2020 Pukul 15.00 WIB
  8. Muthmainnah, L. (2006). Membincang Kesetaraan Gender Dalam Islam (Sebuah Perdebatan Dalam Wacana Hermeneutik). Jurnal Filsafat, 40(2), 202–213.
  9. Naila Al Hasna, Kontroversi Sabda raja dan Pemerintahan Jokowi, Indonesia: www.youtube.com, 2015, diakses dari https://www.youtube.com/watch?v=2njyIqusAPk&feature=youtu.be
  10. Neng Dara Affiah, Islam Kepemimpinan Perempuan dan Seksualitas, Yayasan Pustaka Obor Indonesia, Yogyakarta, 2017, hlm. 6
  11. Nurjannah Ismail, Rekonstruksi Tafsir Perempuan: Membangun Tafsir Berkeadilan Gender, Vol. 1, No. 1, Maret 2015, hlm. 41
  12. Opini.id, Suara Warga Yogya Soal Suksesi Raja, Indonesia: www.youtube.com, 2015, diakses dari https://www.youtube.com/watch?v=fovSStNmR0w&feature=youtu.be
  13. Pribadi Wicaksono, “Polemik Sabda Raja Sultan Hb X 3 Tahun Kerabat Keraton Berseteru”, Dikutip Dari Https://Nasional.Tempo.Co/Read/1059225/Polemik-Sabda-Raja-Sultan-Hb-X-3-Tahun-Kerabat-Keraton-Berseteru/Full&View=Ok, Diakses Pada Hari Minggu Tanggal 09 Agustus 2020 Pukul 20.06 WIB
  14. Pribadi Wicaksono, “Nu Dan Muhammadiyah Protes Sabda Raja Yogya”, Dikutip Dari Https://Nasional.Tempo.Co/Read/664246/Nu-Dan-Muhammadiyah-Protes-Sabda-Raja-Yogya/Full&View=Ok, Diakses Pada Hari Senin Tanggal 10 Agustus 2020 Pukul 00.45 WIB
  15. Siti, Khotimah, Fiqih Fiminis Perspektif Asghar Ali Engineer, An-Nisa', Vol. 8 No. 1 April 2015, hlm.101
  16. Saeful Rahmat, P. (2009). Penelitian Kualitatif. Equilibrium, 05(09), 1–8.
  17. Suryaningtyas, U. (2015). Pro Dan Kontra Wacana Raja Perempuan Di Kraton Yogyakarta. زن و فرهنگ, 1(4), 53.
  18. Tafsirweb, Quran Surat Al-Hujurat Ayat 13, Dikutip dari https://tafsirweb.com/9783-quran-surat-al-hujurat-ayat-13.html, diakses pada hari Jumat tanggal 28 Februari 2020 pukul 13.40 WIB
  19. Tafsirweb, Quran Surat An-Nisa Ayat 34, dikutip dari https://tafsirweb.com/1566-quran-surat-an-nisa-ayat-34.html, diakses pada hari sabtu 21 Juli 2020, Pukul 13.33 WIB
  20. VIVA.CO.ID, GPBH Yudhaningrat Kritik Keputusan Sultan HB X, Indonesia: www.youtube.com, 2015, diakses dari https://www.youtube.com/watch?v=CgBV08BOA5w&feature=youtu.be
  21. VIVA.CO.ID, Tanggapan Warga Yogyakarta Terhadap Sabda Raja, Indonesia: www.youtube.com, 2015, diakses dari https://www.youtube.com/watch?v=aHO8j7S7KIU&feature=youtu.be
  22. Wafa. (2018). Analisis Wacana Kritis Kesetaraan Gender Pada Akun Instagram Women’s March Indonesia 2018. Skripsi, 2, 6–11.
  23. Wikipedia Bahasa Indonesia, “Hamengkubuwana X”, Dikutip Dari Https://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Hamengkubuwana_X, Diakses Pada Hari Minggu Tanggal 9 Agustus 2020 Jam 13.06 WIB