Main Article Content
Abstract
Kesulitan yang dijumpai pada penanganan kanker payudara adalah terjadinya kekambuhan
atau relaps. Deteksi status HER2 pada pasien merupakan salah satu upaya untuk
mendeteksi terjadinya relaps dan juga untuk menentukan jenis terapi yang ada diberikan.
Ekspresi protein HER2 dapat dideteksi dengan immunohistochemistry (IHC), sedangkan
mutasi gen HER2 dapat dideteksi dengan teknik in situ hybridization baik berupa
fluorescence in situ hybridization (FISH) ataupun chromogenic in situ hybridization
(CISH). Metode yang digunakan antara penggunaan CISH maupun FISH serupa. Hal yang
membedakan antara keduanya adalah pada CISH pewarnaannya bersifat permanen dan
terdapat gambaran back-ground. Kelebihan lain yang diperoleh pada aplikasi CISH adalah
reaksi peroksidase yang terjadi dapat divisualisasikan pada mikroskop cahaya.
Kata kunci: kanker payudara, HER2, in situ hybridization, CISH, FISH
atau relaps. Deteksi status HER2 pada pasien merupakan salah satu upaya untuk
mendeteksi terjadinya relaps dan juga untuk menentukan jenis terapi yang ada diberikan.
Ekspresi protein HER2 dapat dideteksi dengan immunohistochemistry (IHC), sedangkan
mutasi gen HER2 dapat dideteksi dengan teknik in situ hybridization baik berupa
fluorescence in situ hybridization (FISH) ataupun chromogenic in situ hybridization
(CISH). Metode yang digunakan antara penggunaan CISH maupun FISH serupa. Hal yang
membedakan antara keduanya adalah pada CISH pewarnaannya bersifat permanen dan
terdapat gambaran back-ground. Kelebihan lain yang diperoleh pada aplikasi CISH adalah
reaksi peroksidase yang terjadi dapat divisualisasikan pada mikroskop cahaya.
Kata kunci: kanker payudara, HER2, in situ hybridization, CISH, FISH
Article Details
How to Cite
Diah Witari, N. P. (2015). In Situ Hybridization PADA KANKER PAYUDARA. JKKI : Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan Indonesia, 6(3), 158–165. Retrieved from https://journal.uii.ac.id/JKKI/article/view/3392