Main Article Content
Abstract
bahwa Alquran adalah Kitab yang mampu mengontrol semua situasi dan kondisi manusia, termasuk sains kontemporer. Pendekatan ini disebut pendekatan logika analitik terhadap Alquran, karena tidak terjebak pada metode tafisr-tafsir klasik. Epistemologi analitis berusaha melampaui masa lalu, sambil mengokohkan kaidah-kaidah untuk menganalisis Alquran karena akan merangkaul atau mengadaptasikan persoalan-persoalan kontemporer. Alquran menurut Ḥâjj Ḥamad paralel dengan eksistensi kosmos dan pergerakannya, dan karenanya berbagai konsep baru dapat dikeluarkan dari kandungan Alquran yang terpendam dan anugerahnya yang kontinyu. Perlunya mengkritik semua pendekatan tafsir klasik yang berlaku sampai sekarang. Namun demikian, hal ini tidak berarti mengabaikannya sama sekali. Logika merangkul dan melampaui mengharuskan para peneliti mengkeritik hasil-hasil sains kontemporer, dan keterbatasannya dalam menemukan pendekatan antara al-ghaib, al-insân dan aṭ-ṭabi’ah sebagai dialektika absolut berdasarkan visi integralistik.