Main Article Content

Abstract

Latar Belakang: Penurunan fungsi ginjal yang cukup berat dilihat dari peningkatan dua substansi kimia darah yaitu ureum dan kreatinin serum. Hemodialisis sebagai pengganti ginjal sementara dapat menurunkan kadar ureum dan kreatinin serum yang meningkat pada pasien Penyakit Ginjal Kronik (PGK). Semakin lamanya hemodialisis pada penyakit ginjal kronik diharapkan semakin terkontrol pula kadar ureum dan kreatinin pasien.
Tujuan: Mengetahui apakah terdapat hubungan ureum dan kreatinin serum dengan lamanya hemodialisis pada pasien penyakit ginjal kronik di Rumah Sakit PKU Bantul D.I. Yogyakarta.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasi dengan pendekatan cross sectional. analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dilakukan pada bulan November–Desember 2020 dengan sampel sebesar 50 orang yang menggunakan teknik consecutive sampling.
Hasil: Nilai ureum dan kreatinin serum pada 50 subjek penelitian ditemukan berada pada kadar tinggi baik laki-laki maupun perempuan dengan nilai rerata ureum masing-masing (40,06 mg/dL & 35,59 mg/dL) dan nilai median kreatinin serum (3,05 mg/dL dan 2,28 mg/dL). Hubungan antara kadar ureum dan kreatinin serum dengan lamanya hemodialisis masing-masing didapatkan p = 0,980 dan p = 0,665.
Simpulan: Tidak terdapat adanya hubungan yang bermakna antara ureum dan kreatinin serum dengan lamanya hemodialisis pada pasien penyakit ginjal kronik di RS PKU Bantul.

Article Details

Author Biography

Linda Rosita, Departemen Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, Indonesia

Departemen Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Indonesia, Jl. Kaliurang km 14,5 Yogyakarta, Indonesia