Main Article Content

Abstract

Anak sebagai salah satu populasi beresiko tinggi terinfeksi COVID-19. Kasus rawat inap COVID-19 pada anak di Indonesia terus meningkat dan lebih besar persentasenya dibanding negara lain. Anak-anak dengan penyakit komorbid dapat memperparah gejala COVID-19 hingga menyebabkan kematian. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk melaporkan kasus Pneumonia COVID-19 disertai dengan Penyakit Jantung Bawaan (PJB) asianotik untuk mendiskusikan kemungkinan diagnosis banding lain sebagai pemahaman dalam melakukan pengelolaan pasien dengan lebih optimal. Anak perempuan 13 tahun 6 bulan dirujuk ke Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada dengan keluhan utama sesak napas sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit, disertai nyeri perut, mual, muntah, dan berat badan susah naik beberapa bulan ini. Pasien memiliki gangguan jantung PJB asianotik ASD secundum dan VSD subaortic berdasarkan hasil echocardiography. Pemeriksaan fisik ditemukan penurunan saturasi, murmur holosistolik, dan nyeri tekan abdomen regio kanan dan kiri. Selama perawatan sesak semakin bertambah. Selama perawatan ditemukan leukositosis, neutrofilia, peningkatan NLR test, peningkatan PPT, penurunan APTT, hiponatremia, hipoksemia, hipoksia, alkalosis respiratorik, dan tes PCR positif Covid-19. Gambaran rontgen dada menunjukkan pneumonia dextra dan kardiomegali. Pasien dipasang ventilator mekanik selama perawatan di ruang isolasi PICU. Setelah 2 hari perawatan pasien mengalami henti jantung hingga meninggal. Anak dengan komorbid dan peningkatan CRP yang terinfeksi COVID-19 menyebabkan gejala yang berat dan serius. Telah dilaporkan seorang anak perempuan 13 tahun 6 bulan yang meninggal karena COVID-19. Meskipun pandemik COVID-19 sudah mereda, perlu meningkatkan kewaspadaan yang tinggi terhadap virus maupun bakteri lain terutama bagi populasi yang rentan terinfeksi.

Article Details

Author Biography

Afifah Az Zahra, Universitas Islam Indonesia

Faculty of Medicine