Main Article Content

Abstract

Kejadian pancreatic cystic lesion (PCL) berkisar 4-14% populasi umum dan terus meningkat dengan beragam gambaran karakteristik demografi, klinis, morfologi dan histologis. Diagnosis akurat sangat penting, mengingat lesi-lesi kistik ini dapat berkembang menjadi keganasan ataupun terjadi secara bersamaan sehingga mempengaruhi penatalaksanaannya. Untuk menegakan diagnosis PCL diperlukan pendekatan multidisiplin yang memadukan informasi klinis, radiologis dan patologis. Modalitas radiologis yang dapat digunakan berupa ultrasonografi, endoscopic ultrasound, computerized tomography (CT) atau magnetic resonance imaging (MRI). Modalitas diagnosis radiologis yang terbaik untuk setiap lesi dapat berbeda-beda. Fine needle aspiration (FNA), pemeriksaan histopatologi, sitologi, imunohistokimia, histokimia atau deteksi mutasi genetik merupakan modalitas diagnostik patologi yang dapat dipergunakan untuk menegakan diagnosis. Dengan mengkombinasikan temuan klinis, radiologi dan patologi diharapkan lesi dapat ditegakan dengan lebih akurat. Oleh karena itu tinjauan pustaka ini bertujuan untuk membahas pendekatan diagnosis PCL dengan menggabungkan sudut pandang multidisiplin.

Article Details