Main Article Content
Abstract
Eucheuma cottonii adalah salah satu jenis makro alga merah yang memiliki sifat fungsional yang bermanfaat bagi kehidupan manusia seperti pembentuk gel, penstabil, pensuspensi, pembentuk tekstur emulsi yang dapat diaplikasikan dalam industri pangan dan non pangan, oleh sebab itu budidaya jenis makro alga ini sedang dikembangkan oleh Pemerintah dan menjadi salah satu produk unggulan non perikanan. Dalam budidaya makro alga, penentuan umur panen merupakan hal kritis yang dapat mempengaruhi mutu akhir produk. Kriteria penentuan mutu pada produk hasil budidaya Eucheuma dapat diketahui dari sifat fisiknya, salah satunya kekuatan gel yang dapat memunculkan sifat fungsional pembentuk gel pada produk pangan/non pangan. Pada penelitian ini bertujuan untuk menentukan umur panen yang tepat terhadap kekuatan gel Eucheuma. Metode yang digunakan adalah non eksperimental deskriptif. Sample merupakan hasil budidaya dengan metode lone line dengan umur panen yang berbeda (35, 45 dan 55 hari panen) yang diujikan terhadap kekuatan gel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur panen 35 hari memiliki nilai kekuatan gel terbesar yakni 430 g/cm2 dan kandungan fenol sebesar 77,96 mg/1000g.
Keywords
Article Details
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).