Main Article Content
Abstract
Kesadaran konsumen terhadap makanan berkualitas dan ramah lingkungan semakin tinggi. Beberapa penelitian telah mengembangkan produk pengemas yang edible dan aktif. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan edible film yang memiliki aktivitas antibakteri. Pembuatan edible film pada penelitian ini menggunakan bahan dasar pati yang diekstrak dari ubi kayu. Bahan tambahan yang digunakan yaitu Carboxymethyl cellulose, gliserol dan minyak cengkeh. Variasi konsentrasi minyak cengkeh yang digunakan yaitu 1%, 2% dan 3%. Berdasarkan analisis Gas Chromatography-Mass Spectra (GC-MS), komponen utama dari minyak cengkeh adalah eugenol. Eugenol berperan terhadap aktivitas antibakteri pada edible film. Semakin tinggi konsentrasi minyak cengkeh, semakin tinggi daya hambat bakteri. Edible film dengan penambahan minyak cengkeh 3% memiliki daya hambat bakteri yang tertinggi yaitu 8,5 mm untuk bakteri Escherichia coli dan 11,3 mm untuk bakteri Staphylococcus aureus. Tingkat kelarutan edible film menurun seiring dengan penambahan minyak cengkeh yaitu 78,77%-39,38%. Penambahan minyak cengkeh pada pembuatan edible film berbasis pati mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Eschericia coli. Namun, semakin tinggi penambahan minyak cengkeh akan menurunkan tingkat kelarutan edible film.
Keywords
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.