Main Article Content

Abstract

UMKM XYZ merupakan UMKM yang memproduksi bahan bangunan yaitu batako. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan adanya produk cacat dan perbaikan apa yang dibutuhkan pada area tempat kerja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Six Sigma dengan pendekatan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control) untuk peningkatan kualitas dan strategi bisnis yang tidak menghasilkan produk cacat, dan metode 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke) untuk perbaikan kualitas tempat kerja. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa UMKM memiliki total jumlah kecacatan batako sebesar 47 dari 2.135 unit yang terdiri dari cacat retak dan pecah. Dengan jumlah defect per unit yaitu 0,022, defect per million opportunities (DPMO) sebesar 11.000 dalam 1 juta produk batako yang dihasilkan, dan Sigma quality level sebesar 3,79. Kemudian memberi usulan perbaikan kualitas tempat kerja seperti menyediakan tempat penyimpanan alat, peralatan kerja dikelompokkan dan ditempatkan berdasarkan jenis, fungsi, dan ukurannya untuk meminimalkan pemborosan agar meningkatkan produktivitas dan efektivitas dari UMKM.

Article Details

Author Biography

Rahmad Fajri Anasrul, Universitas Islam Indonesia

-

References

  1. B. Bregman, B. K. (2005). The TQM Magazine. 19-34.
  2. Dewi, S. K. (2012). Minimasi defect produk dengan konsep six sigma. Jurnal Teknik Industri, 13 (1), 43-50.
  3. Gasperz, V. (2003). Metode Analisis Untuk Peningkatan Kualitas. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
  4. Gupta, P. (2005). The Six Sigma Performance Hand Book. McGraw Hill, New York, 135.
  5. Hayu Kartika, d. T. (2011). Analisa Pengaruh Sikap Kerja 5S dan Faktor Penghambat Penerapan 5S Terhadap Efektivitas Kerja Departemen Produksi di Perusahaan Sepatu. Program Studi Teknik Industri Universitas Mercu Buana. Jakarta.
  6. Imai, M. (1998). Gemba Kaizen : Pendekatan. Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo.
  7. Indonesia, T. R. (2008). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 1535.
  8. Indrawijaya, A. I. (2010). Teori, Prilaku dan Budaya Organisasi. Bandung: Refika Aditama, 176.
  9. John S. Oakland, P. M. (1997). Total Quality. Butterworth-Heinemann, Oxford, 85.
  10. Osada, T. (2011). Sikap Kerja 5S. PPM, Jakarta.
  11. Rimawan, E. (2010). Analisa Penerapan 5S+Safety pada area warehouse di PT Multifilling Mitra Indonesia.
  12. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, Bandung, Cetakan Keenambelas.