Main Article Content

Abstract

Teknologi lubang resapan biopori dihadirkan dalam rangka menjadi solusi praktis bagi persoalan yang terus berulang setiap tahun yang dialami masyarakat dusun Krandon Wedomartani Ngemplak Sleman D.I. Yogyakarta, yakni genangan air hujan di halaman rumah masyarakat dan ruas-ruas jalan saat musim hujan dan kelangkaan air sumur saat musim kemarau. Metode pelaksanaan dibagi beberapa tahapan kegiatan dan langkah-langkah untuk mengatasi permasalahan mitra yakni metode perancangan, sosialisasi, pembuatan, serta evaluasi performa teknologi lubang resapan biopori yang dikerjakan dengan pendekatan partisipatori yaitu pelaksana kegiatan dan masyarakat bersama-sama aktif dalam kegiatan. Lubang tutup pipa resapan biopori didesain berbeda, yang pertama berbentuk bulat diameter 0,5 cm dan yang kedua didesain memanjang dengan lebar 0,5 cm dan panjang 2 cm. Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui bahwa model lubang bulat diameter 0,5 cm pada tutup pipa lubang biopori tampak tidak efektif dalam menyerap air hujan ke dalam tanah disebabkan terbentuk gelembung air berisi udara yang menutupi lubang penutup pipa sehingga air yang mengalir menuju lubang tertolak masuk dan terhempas ke samping. Adapun hasil pengamatan model lubang bulat memanjang yakni lebar 0,5 cm dan panjangnya 2 cm menunjukkan performa serapan airnya sangat efektif dan tidak terbentuk gelembung air berisi udara sehingga air dapat langsung masuk ke lubang resapan tanpa hambatan.

Keywords

air hujan biopori lubang resapan sampah organik

Article Details

References

  1. Adidarma, W., Susanto, T., & Irawan, D. S. (2019). Pemanfaatan Teknologi Biopori Untuk Pembuangan Sampah Organik Dan Pencegahan Banjir Di Kelurahan Menteng Atas. Indonesia Journal Of Social Responsibility (IJSR), 1(1), 27–40.
  2. Arifin, Z., Tjahjana, D. D. D. P., Rachmanto, R. A., Suyitno, Prasetyo, S. D., & Hadi, S. (2015). Ketersedian Air Tanah Serta Mengurangi Sampah Organik. Jurnal SEMAR, 9(2), 53–63.
  3. Elsie, E., Harahap, I., Herlina, N., Badrun, Y., & Gesriantuti, N. (2017). Pembuatan Lubang Resapan Biopori Sebagai Alternatif Penanggulangan Banjir Di Kelurahan Maharatu Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru. Jurnal Pengabdian UntukMu NegeRI, 1(2), 93–97. https://doi.org/10.37859/jpumri.v1i2.242
  4. Herminingsih, H., Prastiti, T. D., & Suhastuti, S. (2018). Teknologi Biopori Untuk Pelestarian Lingkungan Di RW 016 Patrang Kelurahan Patrang Kabupaten Jember. Seminar Nasional Pengabsian Kepada Masyarakat Universitas Terbuka, 192–199.
  5. Hilwatullisan. (2011). Lubang Resapan Biopori (LRB) Pengertian Dan Cara Membuatnya Di Lingkungan Kita. Media Teknik, Vol. 8(No. 2), Hal. 1-11.
  6. Permana, E., Lisma, A., Lestari, I., & Putra, A. J. (2019). Penyuluhan Pembuatan Biopori Sebagai Lubang Resapan di RT 04 Kelurahan Mayang Mangurai Kota Jambi. Jurnal Paradharma, 3(2), 129–134.
  7. Suleman, A. R., Yusuf, H., Bustan, B., & Hasanuddin, H. A. (2017). Pembuatan Lubang Resapan Biopori Sebagai Resapan Banjir Pada Daerah Genangan di Kelurahan Buntusu Kota Makassar. Prosiding Seminar Hasil Pengabdian (SNP2M), 2017(2016), 327–330.
  8. Wijaya, S. A., Soebiyakto, G., & Ma’sumah, M. (2019). Pembuatan Lubang Resapan Biopori Dan Pupuk Kompos Cair Dari Sampah Di Rw Ix, Kelurahan Kalirejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Jurnal Aplikasi Dan Inovasi Ipteks “Soliditas” (J-Solid), 2(2), 61. https://doi.org/10.31328/js.v2i2.1343
  9. Yohana, C., Griandini, D., & Muzambeq, S. (2017). Penerapan Pembuatan Teknik Lubang Biopori Resapan Sebagai Upaya Pengendalian Banjir. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani (JPMM), 1(2), 296–308. https://doi.org/10.21009/jpmm.001.2.10