Main Article Content

Abstract

Digitalisasi dalam berbagai bidang secara umum telah diakui sebagai salah satu akselerator dalam pembangunan perekonomian di Indonesia, termasuk bagi usaha kecil, dan menengah (UKM). Salah satu bidang yang melakukan transformasi secara masif seiring dengan perkembangan teknologi adalah bidang pemasaran. Strategi pemasaran digital atau digital marketing menggunakan media seperti situs web, media sosial, basis data, maupun digital audio & video, banyak dilakukan untuk menjangkau pelanggan secara lebih luas. Penggunaan media digital memberikan banyak manfaat untuk UKM, termasuk menciptakan afinitas merek dan brand awareness. Pengoptimalan penggunaan media digital untuk meningkatkan brand awareness produk bambu dalam pengabdian ini akan dilakukan dengan pengadaan pelatihan teoritis, pelatihan praktek secara langsung, dan proses evaluasi dan monitoring. Berdasarkan pelaksanaan strategi E-Commerce dalam meningkatkan produktivitas UKM sentra industri bambu CV. Setia Karya, penerapan strategi pemasaran melalui Whatsapp Business dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini memberikan dampak positif yaitu peningkatan pengetahuan dan keahlian dalam bidang strategi E-Commerce guna meningkatkan penjualan produk. CV. Setia Karya sudah bisa mengambil foto produk yang menarik, melakukan editing foto dengan menambahkan watermark dan juga mengunggah produk dalam katalog pada Whatsapp Business. CV. Setia Karya bisa memberikan informasi ke konsumen dengan lebih efisien menggunakan fitur katalog yang memuat informasi berupa foto produk, deskripsi dan harga produk.

Keywords

Keajinan Bambu Pelatihan E-Commerce Whatsapp Business

Article Details

References

  1. Ibisma. (2022). Modul Digital Entrepreneurship. Ibisma Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.
  2. Indotelko. (2017). Desa Wisata Brajan Kerajinan Bambu yang Mendunia. https://www.indotelko.com/read/1483413008/desa-wisata-brajan-kerajinan-bambu-yang-mendunia.
  3. Kiran. (2020). Work organization and Methods Engineering for Productivity. BSP Book: Elsevier.
  4. Kompas. (2021). Kaleidoskop 2021 Tahun Penuh Haraapan Bagi Pelaku UMKM. https://money.kompas.com/read/2021/12/29/114430626/kaleidoskop-2021-tahun-penuh-harapan-bagi-pelaku-umkm?page=all#:~:text=Kementerian%20Koperasi%20dan%20Usaha%20Kecil,19%20persen%20dari%20UMKM%20nasional.
  5. Oktaviani, F., & Rustandi, D. (2018). Implementasi Digital Marketing dalam Membangun Brand Awareness. PRofesi Humas : Jurnal Ilmiah Ilmu Hubungan Masyarakat, 3(1), 1-20. https://doi.org/10.24198/prh.v3i1.15878
  6. Ridhawati, E. (2016). Penggunaan Analitical Hierarchy Process (AHP) Dalam Menentukan Prioritas Pengembangan Industri Kecil dan Menengah di Kecamatan Bandar Negeri Suoh Kabupaten Lampung Barat. Jurnal TAM (Technology Acceptance Model), 6(1), 51-59.
  7. Ristiarini. (2017). Analisis Potensi Produk Industri Kecil Menengah: Studi Kasus Kabupaten Sleman. Prodi ilmu Ekonomi: FEB UMY. Yogyakarta.
  8. Rochman. (2019). Analisis SWOT dalam Lembaga Pendidikan (Studi Kasus di SMP Islam Yogyakarta). Al Iman: Jurnal Keislaman Dan Kemasyarakatan, 3(1), 36-52.
  9. Sarfiah, S.N., Atmaja, H.E., Verawati, D.M. (2019). UMKM Sebagai Pilar Membangun Ekonomi Bangsa. Jurnal REP Untidar. Indonesia.
  10. Suci, Y.R. (2019). Perkembangan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia). Jurnal Cano Ekonomos. Indonesia.