Main Article Content

Abstract

Sirosis hati adalah penyakit menahun yang mengenai seluruh organ hati, ditandai dengan pembentukan jaringan ikat disertai nodul. Penyakit ini bersifat irreversible sehingga terapi yang digunakan adalah terapi simptomatis dan pengatasan komplikasi yang terjadi. Pemilihan obat yang tepat menjadi salah satu faktor yang harus dipertimbangkan dalam penatalaksanaan terapi pada pasien sirosis hepatik. Pemilihan obat yang tidak tepat dapat mengakibatkan kerusakan hati yang lebih parah. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil terapi serta kesesuaian pemilihan obat yang digunakan. Pengambilan data dilakukan secara cross sectional terhadap data sekunder berupa data rekam medik pasien yang menjalani rawat inap dengan diagnosa primer maupun sekunder sirosis hepatik. Penilaian kesesuaian pemilihan obat berdasarkan referensi yang sesuai. Tujuh puluh delapan dari 155 pasien memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan terapi obat yang digunakan terdiri dari terapi obat untuk penyakit komplikasi dan terapi obat untuk penyakit penyerta. Penyakit komplikasi yang terbanyak adalah varises esophagus dengan terapi obat terbanyak yaitu vitamin K (83,33 %). Penyakit penyerta terbanyak adalah stress ulkus dengan terapi obat terbanyak yaitu sukralfat (43,59 %). Sebanyak 21 pasien (26,92 %) mendapatkan jenis obat yang tidak sesuai. Kategori jenis obat yang tidak sesuai meliputi 25,64 % obat yang bersifat hepatotoksik, 1,28 % obat bersifat sedatif dan mempresipitasi ensefalopati hepatik.

 

Kata kunci: kesesuaian pemilihan obat, rawat inap, sirosis hepatik 

Article Details