Main Article Content
Abstract
Â
Abstract Sample of bark Pine merkusii Jungh. & De Vriese extracted with different polarity ranging from non-polar, semi-polar to polar. In this study, ethyl acetate was chosen as a solvent to extract the sample. Separation of the compound of the ethyl acetate extract done using column chromatography and monitored by Thin Layer Chromatography (TLC). Some fraction that showed the same spot pattern on the separation by TLC, has been combined as one fraction. The results of separation by TLC showed some good spot patterns, which are produced by several compounds: compounds A1, compounds B1, compound C1, compound D1, E1 compound, and the compound F1. Compounds that have a single spot A1 is then performed recrystallization and spectrometry analysis. The analysis showed that the compound A1 has amorphous shaped, yellowish-white, odorless, and has a melting point of 175 ° C-178 ° C. The results of IR spectrum of this compound showed a strong absorption at wave number 3412.67 cm-1 (OH), 2916.09 cm-1 (N-H), and 1613.95 cm-1 (C = O). The results of UV spectra showed the compound absorbs light at a wavelength maximum at 212.50 nm (0,517 A). The test results of phytochemical of compounds A1, indicates that this compound contains flavonoids and phenol. Based on the UV and IR analysis, it can be concluded that the compound A1 is a flavonoid compound.
Â
Keyword : Pine merkusii, column chromatography, recrystallization
Â
Intisari Sampel kulit batang Pinus merkussi Jungh. & De Vriese diekstraksi menggunakan pelarut dengan perbedaan polaritas mulai dari non polar, semi polar hingga polar. Dalam penelitian ini, etil asetat dipilih sebagai pelarut untuk mengekstraksi sampel. Pemisahan senyawa dari ekstrak kental etil asetat dilakukan menggunakan kromatografi kolom dan dimonitor dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Fraksi yang menunjukkan pola noda yang sama pada hasil pemisahan dengan KLT, digabungkan. Hasil pemisahan kromatografi lapis tipis tersebut menunjukkan beberapa pola noda yang baik, yang dihasilkan oleh beberapa senyawa, yaitu senyawa A1, senyawa B1, senyawa C1, senyawa  D1, senyawa E1, dan senyawa F1. Senyawa yang memiliki noda tunggal adalah senyawa A1, sehingga dilakukan rekristalisasi dan beberapa analisis terhadap senyawa tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa senyawa A1 berbentuk amorf, berwarna putih kekuningan, tidak berbau, dan mempunyai titik leleh 175°C-178°C. Hasil spektrum IR menunjukkan adanya serapan yang kuat pada bilangan gelombang 3412.67 cm-1 (OH), 2916.09 cm-1 (N-H), dan 1613.95 cm-1 (C=O). Hasil spektrum UV menunjukkan senyawa mengabsorbsi cahaya pada panjang gelombang maksimum pada 212.50 nm (0,517 A). Hasil uji fitokimia senyawa A1 menunjukkan bahwa senyawa tersebut memberikan reaksi positif terhadap uji kandungan flavonoid dan fenolik Berdasarkan data analisa UV dan IR yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa senyawa A1 diduga termasuk dalam golongan flavonoid.
Â
Â
Kata kunci :Â Pinus merkussi, kromatografi kolom, rekristalisasi
Â
Article Details
Authors who publish in the Jurnal Ilmiah Farmasi agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant Jurnal Ilmiah Farmasi right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution Licence that allows others to adapt (remix, transform, and build) upon the work non-commercially with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in Jurnal Ilmiah Farmasi.
- Authors are permitted to share (copy and redistribute) the journal's published version of the work non-commercially (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in Jurnal Ilmiah Farmasi.