Main Article Content
Abstract
Â
Abstract 90% of pregnant women experience symptoms of nausea vomiting of pregnancy (NVP) in the first trimester of pregnancy. 2% women  increase to hyperemesis gravidarum (HG) is more severe NVP who started treatment at the hospital in extreme cases even cause death. More than 10% of pregnant women received pharmacotherapy for her  nausea vomiting. The American College of Obestetricans and Gynecologists (ACOG) recommends vitamin B6 as the first choice, but if the symptoms do not subside then replaced with doxylamin for selection of both. A third option promethazine or dimenhidrinat if doxylamin inadequate. Metoklorpamid or promethazin or Trimethobenzamid fourth option if the mother is not dehydrated, if the mother is dehydrated intervention Dextrosa fluid and NaCl or NaCl can be added Dimenhidritate or metokropamid or prometazine and if there is no reduction in symptoms is given Ondancetron.This study aims to determine the suitability of pharmacotherapy nausea and vomiting in pregnancy according to ACOG guidelines. This research was conducted with the kind of observational descriptive study. Data collection was performed by cross sectional form of secondary data outpatient medical records of pregnant women diagnosed with nausea and vomiting in the hospital Kahyangan. Descriptive data processing comparing antiemetic therapy with ACOG recommendations. Samples were obtained 51 patients. Pharmacotherapy nausea and vomiting that is given to the subject of this study according to ACOG ie 1.9% of vitamin B6, Domperidone, 70.5%, and 27.4% Ondancetron
Â
Keyword : Pharmacotherapy, nausea vomiting, outpatient
Â
Intisari Sembilan puluh persen ibu hamil mengalami gejala nausea vomiting  of pregnancy ( NVP)  pada trimester pertama kehamilan sampai 2% meningkat menjadi  hyperemesis gravidarum (HG)  yaitu NVP yang lebih parah  yang mengawali perawatan di rumah sakit bahkan  pada kasus ekstrim  menimbulkan kematian. Lebih dari 10% ibu hamil mendapat terapi untuk mual muntahnya. The American College of Obestetricans  and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan pilihan pertama adalah vitamin B6 jika gejala tidak reda maka diganti dengan doxylamin untuk pilihan keduanya. Pilihan ketiga promethazine atau dimenhidrinat jika doxylamin tidak adekuat. Metoklorpamid atau promethazin atau Trimethobenzamid merupakan pilihan ke empat jika ibu tidak mengalami dehidrasi, jika ibu mengalami dehidrasi intervensi cairan NaCL atau Dextrosa dan NaCl bisa ditambahkan Dimenhidritate atau metokropamid atau prometazine dan jika tidak ada pengurangan gejala diberikan Ondancetron. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian terapi mula muntah pada kehamilan sesuai panduan ACOG. Penelitian ini dilakukan dengan jenis penelitian  deskriptif  observasional. Pengambilan data dilakukan secara cross sectional berupa data sekunder rekam medis pasien rawat jalan  ibu hamil yang didiagnosa mual muntah di rumah sakit Kahyangan. Pengolahan data deskriptif membandingkan terapi antiemetik dengan rekomendasi ACOG. Sampel yang didapat 51 pasien. terapi antimual pada penelitian ini sesuai dengan rekomendasi ACOG, pemberian vitamin B6 (1.9%) merupakan lini pertama, jika gejala tidak reda maka dipilih lini kedua yaitu golongan antagonis dopamine yang diberikan pada penelitian ini adalah domperidon 70.5%. Dinegara maju domperidon sudah tidak  beredar, tetapi akan diusahakan ada jika untuk terapi galaktogogue. Ondansetron diberikan pada 14 subjek penelitian (27.4%)  merupakan lini terakhir atau untuk terapi HG atau jika gejala mual muntah tidak bekurang. Farnakoterapi mual muntah yang diberikan pada subjek penelitian ini sesuai dengan ACOG yaitu vitamin B6 1.9%, Domperidon 70.5%, dan Ondancetron 27,4%.
Â
Kata kunci :Â terapi, mual muntah, pasien rawat jalan
Â
Article Details
Authors who publish in the Jurnal Ilmiah Farmasi agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant Jurnal Ilmiah Farmasi right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution Licence that allows others to adapt (remix, transform, and build) upon the work non-commercially with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in Jurnal Ilmiah Farmasi.
- Authors are permitted to share (copy and redistribute) the journal's published version of the work non-commercially (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in Jurnal Ilmiah Farmasi.