Main Article Content

Abstract

Intisari

Latar belakang: Terapi anti hipertensi pada pasien gagal jantung digunakan untuk menguraagi progresifitas, mengurangi resiko infark miokard serta kematian mendadak akibat gagal jantung. Penggunaan obat dikatakan rasional jika pasien diberikan obat sesuai dari segi indikasi, pemilihan, dosis, aturan dan lama penggunaan, yang memenuhi kebutuhan individu pasien. Evaluasi penggunaan obat bertujuan mengidentifikasi dan meminimalisasi masalah terkait obat serta menjamin pengobatan yang sesuai dengan kebutuhan pasien dalam periode waktu yang adekuat dengan harga yang terjangkau.

Tujuan: Mengevaluasi rasionalitas dan kuantitas penggunaan antihipertensi pada pasien gagal jantung rawat inap di RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta

Metode: Observational deskriptif dengan pengambilan data melalui rekam medis secara retrospektif pada Januari-Desember tahun 2016. Rasionalitas diperoleh dengan menghitung persentase jumlah kasus rasional dibagi dengan jumlah total kasus. Sedangkan perhitungan kuantitas penggunaan obat antihipertensi dengan menggunakan metode ATC/DDD.

Hasil: Terdapat 106 kasus yang terinklusi dengan 50% pasien berjenis kelamin pria dan 50% pasien berjenis kelamin perempuan. Persentase tertinggi rentang usia responden berkisar 65-74 tahun. Rata-rata total jumlah hari rawat pasien di RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta tahun 2016 adalah 6 hari.

Kesimpulan: Penelitian menunjukkan bahwa ditemukan 100% tepat obat, 94% tepat pasien, 38% tepat dosis serta 36% dikatakan rasional. Jenis antihipertensi yang banyak digunakan di Instalasi Rawat Inap RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta tahun 2016 yaitu furosemid 76,6 DDD/100 patient-days. Hal ini berarti 76,6% dari pasien gagal jantung rawat inap memperoleh 1 DDD obat furosemide setiap hari

Kata kunci : Antihipertensi, gagal jantung, rawat inap, rasionalitas, ATC/DDD


Evaluation of rationality and quantity of anti-hypertension use in heart failure patients in inpatient department of PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta Hospital

Abstract

Background: Anti hypertensive therapy in patients with heart failure aims to reduce disease proggession, risk of myocardial infaction and sudden death from heart failure. Rational drug use defines that “patient receive appropriate medication in terms of adequate indications, drug selection, route of administration, therapy duration that met their own individual requirements. Drug use evaluation aims to identify drug related problems and ensure the best therapy in accordance with patient needs within an adequate timeframe at an affordable price.

Objective: To assess quantity and rationality of antihypertensive drug use in patients with heart failure at PKU Muhammadiyah Hospital, Gamping Yogyakarta

Method: Observational descriptive with retrospective data retrieval from January to December 2016.

Rationality was obtained by calculating the percentage of rational cases divided by total number of cases. While calculating the antihypertensive utilization by using ATC/DDD method

Results: From the result of 106 inclusion cases, there were 50% of male and 50% of female patients. The highest percentage of respondent age range was 65-74 years old. The average number of length of stay of heart failure patients in 2016 was 6 days.

Conclusion: The research showed that there were 100% right medicine, 94% right patient, 38% right dose and 36% cases said to be rational. The most widely antihypertensive use of heart failure inpatients at PKU Muhammadiyah Hospital, Gamping Yogyakarta in 2016 was furosemide 76,6 DDD/100 bed days. It suggest that 76.6% of the heart failure inpatient might receive a DDD of furosemide every day

Keywords: Antihypertensive, heart failure, hospitalized, rationality, ATC / DDD

 

 

Keywords

Antihipertensi gagal jantung rawat inap rasionalitas ATC/DDD

Article Details