Main Article Content
Abstract
Intisari
Latar belakang: Gagal jantung merupakan tahap akhir dari seluruh penyakit jantung atau kelainan jantung yang berpengaruh terhadap perikardium, katup jantung, dan miokardium. Furosemid merupakan obat umum yang digunakan pada pasien gagal jantung. Efek diuretik furosemide dapat menyebabkan deplesi cairan dan elektrolit dalam tubuh.
Tujuan: Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pola penggunaan furosemid dengan melihat kadar elektrolit pasien.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diambil dari data rekam medik pasien di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Periode 2011-2014 yang memenuhi kriteria inklusi.
Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa furosemid intravena 3x1 (20mg/2ml) paling banyak digunakan pada 32 pasien (45%). Respon terapi furosemid dilihat dari kadar elektrolit yaitu; 7 pasien (17%) mengalami kejadian hiponatremia ringan, 10 pasien (25%) mengalami hipokalemia (4 pasien hipokalemia ringan, 6 pasien hipokalemia sedang). Pemberian furosemid intravena 20 mg / 2ml diberikan pada pasien yang mengalami edema. Sedangkan pemberian furosemid 40 mg oral diberikan pada pasien yang mengalami perbaikan kondisi setelah edema.
Kesimpulan: Respon terapi furosemid berdasarkan tinjauan kadar elektrolit ditemukan 7 (17%) hiponatremia ringan, 4 (10%) hipokalemia ringan dan 6(15%) hipokalemia sedang.
Kata kunci: gagal jantung, furosemid, respon terapi
Article Details
Authors who publish in the Jurnal Ilmiah Farmasi agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant Jurnal Ilmiah Farmasi right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution Licence that allows others to adapt (remix, transform, and build) upon the work non-commercially with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in Jurnal Ilmiah Farmasi.
- Authors are permitted to share (copy and redistribute) the journal's published version of the work non-commercially (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in Jurnal Ilmiah Farmasi.