Main Article Content

Abstract

Purpose – This study aims to analyze the effect of Gross Regional Domestic Product (GRDP), Regional Original Revenue (PAD), District/City Minimum Wage (UMK), and population on the level of income inequality in Yogyakarta Special Region Province.
Methods – The research method used is panel data regression with the help of Eviews 9 software with the selected model being the Random Effect Model. Findings – Simultaneously, the independent variables affect the dependent variable. While partially, it was found that GRDP had no effect on the level of income inequality, regional own-source revenue had a positive and significant effect, minimum wage and population were found to have a negative and significant effect.
Implication – The research results have implications for policies related to regional revenue and the District Minimum Wage in an effort to improve community welfare to minimize income inequality in the Special Region of Yogyakarta.
Originality – This study examines income inequality in the Special Region of Yogyakarta with variables of GRDP, local revenue, district minimum wage and population.


Abstrak
Tujuan – Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan Asli Daerah (PAD), Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK), dan jumlah penduduk terhadap tingkat ketimpangan pendapatan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Metode – Metode penelitian yang digunakan adalah regresi data panel dengan bantuan software Eviews 9 dengan model yang terpilih adalah Random Effect Model.
Temuan – Secara simultan variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Sedangkan secara parsial, ditemukan PDRB tidak berpengaruh terhadap tingkat ketimpangan pendapatan, pendapatan asli daerah berpengaruh positif dan signfikan, upah minimum serta jumlah penduduk didapatkan berpengaruh negatif dan signifikan..
Implikasi – Hasil penelitian berimplikasi pada kebijakan terkait penerimaan daerah serta Upah Minimum Kabupaten dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat untuk memperkecil ketimpangan pendapatan di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Orisinalitas – Penelitian ini meneliti tentang ketimpangan pendapatan di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan variabel PDRB,PAD, UMK dan Jumlah Penduduk.

Keywords

Ketimpangan pendapatan produk domestik regional bruto pendapatan asli daerah upah minimum jumlah penduduk

Article Details

How to Cite
Raziq, K. ., & El Hasanah, L. L. N. (2023). Analisis determinan ketimpangan pendapatan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Kebijakan Ekonomi Dan Keuangan, 2(1), 12–21. https://doi.org/10.20885/JKEK.vol2.iss1.art2

References

  1. Ali, K., & Ningsih, N. W. (2021). Pengaruh PAD, DAU, DAK, dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengangguran. Derivatif: Jurnal Manajemen.
  2. Amri, K. (2017). Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Pendapatan: Panel Data 8 Provinsi di Sumatera. Ekonomi Dan Manajemen Teknologi, 1(1), 1–11.
  3. Ariadi, V. N. (2020). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran, dan Kemiskinan terhadap Ketimpangan Pendapatan di Kalimantan Selatan. Jurnal Ilmu Ekonomi Dan Pembangunan, 3(2), 485–499.
  4. Arif, M., & Wicaksani, R. A. (2017). Ketimpangan Pendapatan Propinsi Jawa Timur dan Faktor- faktor yang Mempengaruhinya. 6Th University Research Colloqium, 323–328.
  5. Astuti, R. D. (2015). Analisis Determinan Ketimpangan Distribusi Pendapatan di Daerah Istimewa Yogyakarta Periode 2005-2013. Tirtayasa Ekonomika, 15(1), 17–30.
  6. Cahyani, N. M. . (2019). Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Ketimpangan Pendapatan di Provinsi Jawa Tengah tahun 2013-2017.
  7. Dermawan, W. D. (2017). PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TERHADAP BELANJA DAERAH (Studi Kasus di Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat). Jurnal Ilmiah Edukasi, 5(2), 153–156.
  8. Fauza, R. R. (2019). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketimpangan Distribusi Pendapatan di Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2010-2016.
  9. Ilham, M., & Pangaribowo, E. H. (2017). Analisis Ketimpangan Ekonomi Menurut Provinsi di Indonesia Tahun 2011-2015. Bumi, 6(4).
  10. Juliana, R., & Soelistyo, A. (2019). Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah Penduduk, PAD, IPM, dan UMK Terhadap Ketimpangan di Provinsi Banten. Jurnal Ilmu Ekonomi, 3(2), 203–300.
  11. Juliana, Rosita, & Soelistyo, A. (2019). Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah Penduduk, PAD, IPM, dan UMK Terhadap Ketimpangan di Provinsi Banten. Jurnal Ilmu Ekonomi, 3(2), 293–300.
  12. Katadata. (2020). Daftar Provinsi dengan Tingkat Ketimpangan Tertinggi.
  13. Khoirudin, R., & Musta’in, J. L. (2020). Analisis Determinan Ketimpangan Pendapatan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Tirtayasa Ekonomika, 15(1).
  14. Kusuma, D. S. D., Sarfiah, S. N., & Septiani, Y. (2019). Analisis Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Inflasi, dan IPM Terhadap Ketimpangan Pendapatan di Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2011-2017. Directory Journal of Economic, 1.
  15. Matondang, Z. (2018). Pengaruh Jumlah Penduduk, Jumlah Pengangguran dan Tingkat Pendidikan terhadap Ketimpangan Pendapatan di Desa Palopat Maria Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru. Ihtiyath, 2(2255–270).
  16. Maurizio, R., & Varquez, G. (2016). Distribution effects of the minimum wage in four Latin American countries: Argentina, Brazil, Chile and Uruguay. International Labour Review, 155(1), 97–131. https://doi.org/http/doi.org/10.1111/ilr.12007
  17. Nabila, L. M., & Laut, L. T. (2021). Determinan Ketimpangan Pendapatan Provinsi D.I. Yogyakarta tahun 2012-2020. Syntax Idea, 3, 8.
  18. Nangarumba, M. (2015). Analisis Pengaruh Struktur Ekonomi, Upah Minimum Provinsi, Belanja Modal, dan Investasi Terhadap Ketimpangan Pendapatan di Seluruh Provinsi di Indonesia Tahun 2005-2014. Jesp, 7(2), 9–26.
  19. Nurpita, A., & Nastiti, A. A. (2016). The Analysis of Development Disparities Inter Districts/ City in Special Region of Yogyakarta (DIY) Province 2003-2013. JKAP (Jurnal Kebijakan Dan Administrasi Publik), 20(1), 23. https://doi.org/10.22146/jkap.9934
  20. Rachmawatie, D. (2021). Apakah pendapatan asli daerah (PAD) mendorong ketimpangan distribusi pendapatan di Yogyakarta? Jurnal Paradigma Ekonomika, 16(4), 831–838. https://doi.org/10.22437/jpe.v16i4.15720
  21. Rahman, R., & Putri, D. . (2021). Analisis Pengaruh Upah Minimum, Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah Penduduk, dan Inflasi Terhadap Ketimpangan Pendapatan Provinsi di Pulau Sumatera. Jurnal Kajian Ekonomi Dan Pembangunan, 3(3), 148–160.
  22. Saputri, C. (2017). Pengaruh Produktivitas Sektoral dan Laju PDRB terhadap Tingkat Ketimpangan Pendapatan di Jawa Tengah pada Tahun 2006-2015. Riset Ekonomi Dan Pembangunan, 2(1), 103–112.
  23. Sriyana, J. (2014). Metode Regresi Data Panel. Yogyakarta: Ekonesia.
  24. Sukma, S. M. (2021). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah Penduduk, dan Pendidikan Terhadap Ketimpangan Pendapatan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2014-2019. Universitas Islam Indonesia.
  25. Widarjono, A. (2018). Ekonometrika: Pengantar dan Aplikasi Disertai Panduan Eviews (5th ed.). Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
  26. Wihastuti, L., & Rahmatullah, H. (2018). Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Penyerapan Tenaga Kerja di Pulau Jawa. Jurnal Gama Societa, 1(1), 96–102.
  27. World Bank. (2016). Ketimpangan yang Semakin Lebar. The World Bank Group, 133.