Main Article Content

Abstract

Background: Data in 2013 states that the prevalence of acute respiratory infections (ARI) is 25%. One of the factors that cause ISPA is air pollution. This factor is one of the risk factors for motorcycle taxi drivers who are always exposed to air pollution. Knowledge of ARI that is sufficient to influence the use of masks can help prevent ARI from occurring.

Objective: This study aims to determine the relationship between knowledge of ARI and the behaviour of using masks among online motorcycle drivers.

Methods: This study was an analytical observational with a cross-sectional design attended by 139 online motor cycle drivers around Grogol, Petamburan, West Jakarta, from July to December 2017. Data collection was done by filling out a questionnaire that includes demographic data, the use of masks, and knowledge of ARI. Data analysis used Fisher's test with significance level p<0,05.

Results: A total of 139 respondents were collected, consisting of 131 (94.2%) men and 8 (5.8%) women. The average age of > 30 years old is 77 (55.4%) people. Most respondents' education level was SMA/SMK/SLTA as many as 111 (79.9%) people. From the results of Fisher's test, it was found that the probability value p=0.362 was greater than the significance value (0.05).

Conclusion: There is no significant relationship between the level of knowledge about ARI and the use of masks among online motorcycle drivers.

Keywords

ARI knowledge use of masks online motorcycle drivers Pengetahuan ISPA Penggunaan masker

Article Details

Author Biography

Eveline Margo, Department of Physiology, Faculty of Medicine, Universitas Trisakti, Jakarta, Indonesia

fisiologi FK USAKTI
How to Cite
Saepudin, A., & Margo, E. (2021). Relationship between knowledge of acute respiratory tract infection and use of face masks in motorcyle online drivers. JKKI : Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan Indonesia, 12(1), 5–10. https://doi.org/10.20885/JKKI.Vol12.Iss1.art3

References

  1. Ismiyati, Marlita D, Saidah D. Pencemaran udara akibat emisi gas buang kendaraan bermotor. Jurnal Manejemen Transportasi dan Logistik. 2014;1(3):241-7.
  2. Djafri D. Survival analysis gangguan pernapasan dengan tingkat pajanan pencemaran udara di DKI Jakarta (Studi Cohort Pada Murid Sekolah Dasar). Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas. 2007;2(1):124-32.
  3. Pratama A, Prasamtiwi GN, Sartika S. Kebersyukuran dan kepuasan hidup pada tukang ojek. Jurnal Psikologi 2015;8(1):41-42.
  4. Rifaldi R, Kadunci K, Sulistyowati S. Pengaruh kualitas pelayanan transportasi online gojek terhadap kepuasan pelanggan pada mahasiswa/i administrasi niaga politeknik negri Jakarta. Epigram 2016;13(2):121-8.
  5. Amajida FD. Kreativitas digital dalam masyarakat risiko perkotaan: studi tentang ojek online “go-jek” di Jakarta. Informasi 2016;46(1):115-28.
  6. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan; 2013.
  7. Suharti N, Munir E, Suryanto D, Agusnar H. Hubungan antara populasi mikroorganisme udara dengan kejadian ISPA di sekitar tempat pembuangan akhir sampah terjun Medan. Jurnal Pendidikan Kimia 2014;6(1):11-20.
  8. Muziansyah D, Sulistyorini R, Sebayang S. Model emisi gas buangan kendaraan bermotor akibat aktivitas transportasi (Studi kasus: Terminal Pasar Bawah Ramayana Koita Bandar Lampung). JRSDD 2015;3(1):57-70.
  9. Sengkey LS, Jansen F, Wallah S. Tingkat pencemaran udara CO akibat lalu lintas dengan model prediksi polusi udara skala mikro. Jurnal Ilmiah Media Engineering 2011;1(2):119-20.
  10. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman pengendalian infeksi saluran pernapasan akut. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2012.
  11. Smeltzer SC, Bare BG. Textbook of medical surgical nursing Vol.2. Philadelphia: Linppincott William & Wilkins, 2008.
  12. Tarwaka. Keselamatan dan kesehatan kerja manajemen dan implementasi kesehatan dan keselamatan kerja di tempat kerja. Surakarta: Harapan Press,2008.
  13. Ludyaningrum RM. Perilaku berkendara dan jarak tempuh dengan kejadian ISPA pada mahasiswa Universitas Airlangga Surabaya. Jurnal Berkala Epidemiologi 2016; 4(3): 371-83.
  14. Purwani K, Rudira WA. Hubungan penggunaan masker dengan gangguan kesehatan respirasi pada pengendara motor mahasiswa Universitas Islam As-Syafi’iyah. Jurnal Afiat Kesehatan dan Anak. 2016; 2(2): 187-96.
  15. Noer RH, Martiana T. Hubungan antara karakteristik dan perilaku pekerja dengan gejala ISPA di pabrik asam fosfat Departemen Produksi III PT. Petrokimia Gresik. The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health. 2013;2(2):130-6.
  16. Nurrizqi MA, Wardani HE, Gayatri RW. Hubungan riwayat penyakit, APD, pendidikan, dan umur dengan keluhan ISPA pada pekerja di kawasan industri mebel Kelurahan Bukir Kecamatan Gadingrejo Kota Pasuruan. Sport Science and Health 2019; 1(1): 39-50.
  17. Wulandari S, Jayanti S, Widjasena B. Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku berkendara aman (safety riding) pada kurir pos sepeda motor di PT. Pos Indonesia cabang Erlangga Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2017; 5(5): 346-55.
  18. Maramis PA, Ismanto AY, Babakal A. Hubungan tingat pendidikan dan pengetahuan ibu tentang ISPA dengan kemampuan ibu merawat balita ISPA pada balita di puskesmas Bahu kota Manado. Jurnal Keperawatan. 2013;1(1):1-8.
  19. Ningsih JA, Setiyabudi R. Faktor ISPA pada pekerja penggilingan padi. Jurnal Kesehatan. 2020; 11(2): 105-10.
  20. Hafsari D, Ramadhian MR, Saftarina F. Debu batu bara dan kejadian infeksi saluran pernafasan akut pada pekerja pertambangan batu bara. Majority. 2016; 4(9):35-41.