Main Article Content
Abstract
Latar Belang
Inflamasi merupakan respon tubuh ketika terjadi cedera. Obat antiinflamasi digunakan un~k mengontrol efek inflamasi yang membahayakan. Namun obat antiinflamasi sintetik diketahui memiliki banyak efek samping sehingga perlu dicari altematif pengobatan dengan daun rambutan yang diduga bersifat antiinflamasi.
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antiinflamasi ekstrak etanol daun rambutan pada tikus putih jantan yang diinduksi karagenin.
Metode
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental mumi yang menggunakan 25 ekor tikus putih jantan umur 2-3 bulan dan bcrat 150-250 gram yang dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu kelompok akuades, kelompok natrium diklofenak 0,9 mg/200 g BB tikus, dan tiga tingkatan dosis ekstrak etanol daun rambutan: 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB dan 400mg/kgBB per intraperitoneal. Tiga puluh menit setelah perlakuan tikus diinjeksi dengan karagenin 0,1 ml secara subplantar. Volume udem diukur dengan pletismometer tiap 30 menit selama 3 jam. Daya antiinflamasi diukur dengan membandingkan nilai AUC
kelompok kontrol dan perlakuan.
Hasil
Basil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun rambutan belum menunjukkan aktivitas antiinflamasi terhadap tikus putih jantan yang diinduksi karagenin selama 180 menit perlakuan.
Kesimpulan
Belum cukup bukti bahwa ekstrak etanol daun rambutan memiliki aktivitas antiinflamasi dibandingkan dengan Natrium diklofenak.
Keywords
Article Details
Authors who publish in the Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution Licence that allows others to adapt (remix, transform, and build) upon the work non-commercially with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia.
- Authors are permitted to share (copy and redistribute) the journal's published version of the work non-commercially (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia.