Main Article Content

Abstract

Fintech as a financial service provides convenience for the community, especially fintech lending infrastructure. The discourse on fintech lending, also known as pinjol, has had a very positive effect on society. However, the increasing number of data leak cases has resulted in the existence of fintech lending being misused by unscrupulous individuals. The aim of this research is for readers to learn about preventive steps to overcome data leaks, the validity of transactions, and the resulting legal consequences. The author provides several repressive measures as a legal umbrella against data leaks in the provision of online loans based on statutory regulations and initiates prevention efforts through the application of biometric technology. This research uses qualitative data analysis techniques with a normative research type and also uses two approaches, namely a statutory approach and a conceptual approach. The legal materials in this research use primary and secondary legal materials. The correlation between the statutory approach and primary law is to examine the regulations determined by the online loan administration system, which is currently widespread in Indonesia. Online loans are meant to be illegal online loans, which are problematic because of the ease of submitting funds, which results in data leaks. The emergence of cases in the implementation of online loans shows weak data protection and the ease of loan application and authentication. Therefore, there is a need for further efforts to handle cases involving the implementation of online loans. Repressive efforts with the presence of statutory regulations such as the Civil Code, ITE Law, PDP Law, P2SK Law, and PJOK Number 10/POJK.05/2022 concerning Joint-Based Funding Services Information Technology as a legal protection.
Keywords: Biometric Technology; Online Treatment; Leaks Data; Data Protection


Abstrak
Fintech sebagai layanan keuangan memberikan kemudahan bagi masyarakat khususnya fintech lending dalam prasarana peminjaman. Diskursus fintech lending atau dikenal pinjol sangat memberikan efek positif bagi masyarakat. Namun, maraknya kasus kebocoran data mengakibatkan eksistensi fintech lending disalahgunakan oleh para oknum. Tujuan penelitian ini agar para pembaca mengetahui mengenai langkah preventif guna menanggulangi kebocoran data, keabsahan transaksi, serta akibat hukum yang ditimbulkan. Penulis memberikan beberapa upaya represif sebagai payung hukum terhadap kebocoran data pada penyelenggaraan pinjaman online berbasis peraturan perundang-undangan dan menggagas upaya pencegahan melalui penerapan biometric technology. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif dengan jenis penelitian normatif serta menggunakan 2 pendekatan yaitu pendekatan perundang-undangan (statue approach) dan pendekatan konseptual. Adapun bahan hukum pada penelitian ini menggunakan bahan hukum primer dan sekunder. Korelasi pendekatan undang-undang dengan hukum primer adalah untuk mengkaji regulasi yang ditentukan pada sistem penyelenggaraan pinjaman online yang sedang marak terjadi di Indonesia. Pinjaman online dimaksudkan adalah pinjaman online ilegal yang menjadi problematika karena kemudahan pengajuan pengajuan dana yang berakibat pada kebocoran data. Lahirnya kasus-kasus dalam penyelenggaraan pinjaman online menunjukkan lemahnya perlindungan data serta kemudahan pengajuan pinjaman dan autentifikasinya. Maka dari itu perlu adanya upaya lebih lanjut untuk menangani kasus pada penyelenggaraan pinjaman online.Upaya represif dengan hadirnya peraturan perundang-undangan seperti KUHPer, UU ITE, UU PDP, UU P2SK, maupun PJOK Nomor 10/POJK.05/2022 tentang Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi sebagai payung hukum.
Kata Kunci: Biometric Technology; Pinjaman Online; Kebocoran Data; Perlindungan Data

Keywords

Biometric Technology Online Treatment Leaks Data Data Protection

Article Details

How to Cite
Gunawan, I. (2024). Upaya Preventif dan Represif dalam Penanggulangan Kebocoran Data Pada Penyelenggaraan Pinjaman Online. Officium Notarium, 4(1), 25–49. https://doi.org/10.20885/JON.vol4.iss1.art3

References

  1. Bahasa, Tim Penyusun Kamus Pusat. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa,        2008.

  2. H.S, Salim. Hukum Kontrak : Teori & Teknik Penyusunan Kontrak. Sinar Grafika. 14th ed.      Jakarta: Sinar Grafika, 2019.

  3. Muhaimin. Metode Penelitian Hukum. 1st ed. Mataram: Mataram University Press,  2020.

  4. Setiawan, I Ketut Oka. Hukum Perdata Mengenai Perikatan. Edited by FH-Utama.     Jakarta, 2014.

  5. Sumijan, Pradani Ayu, and Arlis Syafri. Teknologi Biometrik Impementasi Pada Bidang           Medis Menggunakan Matlabs. Teknologi Biometrik. Kabupaten Solok: Insan     Cendekia Mandiri, 2021.

  6. Arsal, Muhammad, Bheta Agus Wardijono, and Dina Anggraini. “Face Recognition        Untuk Akses Pegawai Bank Menggunakan Deep Learning Dengan Metode           CNN.” Jurnal Nasional Teknologi Dan Informasi 6, no. 1 (2020): 55–63.

  7. Ba’abud, Muhammad Fadel Roihan, and Dodik Setiawan Nur Heriyanto.  “Application of The Principles of Extraterritorial Jurisdiction Towards Personal   Data Breach Committed Cross-Country Borders.” Uti Possidetis: Journal of International Law 5, no. 1 (2024): 106–39.

  8. Ghani, Muhammad Firman Al. “Urgensi Pengaturan Perlindungan Data Pribadi Pada             Penyelenggaraan Layanan Pinjaman Online.” The Digest: Journal of   Jurisprudence and Legisprudence 3, no. 1 (2022): 38–58.

  9. Gumanti, Retna. “Reconceptualizing Consumer Contracts in the Philosophical     Perspective of Pancasila.” Prophetic Law Review 1, no. 1 (2019).

  10. Hartono, Nahrun, Adhy Rizaldy, and Niswa Ayu Lestari. “Studi Literature Sistem          Keamanan Biometrik Untuk Verifikasi Dan Transaksi Dompet Digital.” Journal             SHIFT 2, no. 1 (2022): 1–5.

  11. Masithoh, Dini Rosikhatul. “Penyalahgunaan Data Diri Konsumen Melalui Fintech         Peer To Peer Lending Ilegal Ditinjau Dari Hukum Positif Di Indonesia (Analisa      Putusan Nomor: 438/Pid.Sus/2020/PN Jkt.Utr).” Universitas Islam Negeri     Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, 2022.

  12. Muhajir, Ahmad, Lia Ristiyanti, and Shabrina Utami Harsono. “Pemanfaatan        Biometric Fingerprint Sebagai Media Pembayaran Transjakarta Berbasis          Electronic Money.” Ikhrait-Informatika 1, no. 11–22 (2017).

  13. Nasution, Dewi Sartika, Aminy, Muhammad Muhajir, and Lalu Ahmad Ramdani.           Ekonomi Digital. 1st ed. Mataram: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam  Universitas Islam Negeri Mataram, 2019.

  14. Park, Jihyun, and Dodik Setiawan Nur Heriyanto. “In Favor Of An Immigration Data      Protection Law In Indonesia And Its Utilization For Contact Tracing.” Prophetic            Law Review 1, no. 1 (2022): 1–21.

  15. Priliasari, Erlina. “Pentingnya Perlindungan Data Pribadi Dalam Transaksi Pinjaman     Online (The Urgency Of Personal Protection In Peer To Peer Lending).” Majalah  Hukum Nasional 49, no. 2 (2019): 1–27.

  16. Rachmaniar, Adelia, Aris Mustriadi, Hasyimi Pradana, and Prastian Supriyadi.    “Regulating Facial Recognition Technology under the Indonesian Privacy and   Data Protection Frameworks: The Pacing Problem?” In 1 St International      Conference on Law Studies “Law Policy on Transnational Issues, 23–44. Jakarta            Selatan: Fakultas Hukum Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta,             2020.

  17. Riswandi, Budi Agus, and Alif Muhammad Gultom. “Protecting Our Mosts Valuable    Personal Data: A Comparison Of Transborder Data Flow Laws In The  European Union, United Kingdom, And Indonesia.” Prophectic Law Review 5,            no. 2 (2023): 179–206.

  18. Sagala, Aris Roistar. “Peran Otoritas Jasa Keuangan Dalam Penyelesaian Gagal Bayar    Pinjaman Online.” Nommensen Journal Of Business Law 1, no. 2 (2022): 268–88.

  19. Tarigan, Joshua. “Biometric Security: Alternatif Pengendalian Dalam Sistem Informasi    Akuntansi Terkomputerisasi.” Jurnal Akutansi Dan Keuangan 6, no. 2 (2004): 90–            105.

  20. Tumuli, Andika D.L, Xaverius N. Najoan, and Alwi M. Sambul. “Implementasi    Teknologi Biometrical Identification Untuk Login Hotspot.” Jurnal Teknik          Informatika 12, no. 1 (2017): 1–5.

  21. Utami, Zulfa. “Analisis Penggunaan Teknologi Biometrik Dalam Sistem Keamanan Dan Identifikasi Pengguna.” Jurnal Cyber Area 3, no. 5 (2023): 1–17.

  22. Widjaja, Gunawan. “Pemahaman Konsumen Tentang Pinjaman Online (Pinjol) Di Jakarta. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2, no. 2 (2022): 89–93.

  23. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

  24. Undang-Undang Nommor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi, Lembaran Negara Tahun 2022 Nomor 196, Tambahan Lembar Negara Nomor 6820.

  25. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan, Lembaran Negara Tahun 2013 Nomor 232, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5475.

  26. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan, Lembaran Negara Tahun 2023 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Nomor 6845.

  27. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 10/POJK.05/2022 tentang Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2221 Nomor 2 Otoritas Jasa Keuangan, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2 Otoritas Jasa Keuangan.

  28. Resolusi PBB No.G.A.Res. 217A (III)” (1948), Article 12 Universal Declaration of Human Rights.

  29. Annur, Cindy Mutia. “Ini Provinsi Dengan Utang Pinjol Terbesar Di Pulau Sumatra        Pada Mei.” databoks, 2023.         https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/07/11/ini-provinsi-dengan-utang-pinjol-terbesar-di-pulau-sumatra-pada-mei-2023.

  30. CNN Indonesia. “407 Warga Garut Dicatut Buat Utang, Contoh Nyata Bahaya Bocor       Data.” CNN Indonesia, 2023.         https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20230720105256-192-975551/407-warga-garut-dicatut-buat-utang-contoh-nyata-bahaya-bocor-data.

  31. IKNB. “Penyelenggara Fintech Lending Berizin Di OJK per 9 Maret 2023.” Otoritas         Jasa Keuangan, 2023. https://ojk.go.id/id/kanal/iknb/financial-technology/Pages/Penyelenggara-Fintech-Lending-Berizin-di-OJK-per-9- Maret-2023.aspx.

  32. Nusantara, M. Pasha Arifin. “Upaya Hukum Galbay Pinjol Melalui LAPS SJK.”             hukumonline.com, 2023. https://www.hukumonline.com/klinik/a/upaya-hukum-galbay-pinjol-melalui-laps-sjk-lt64939be757733/.

  33. Oxford Learner’s Dictionaries. “Definition of Fintech Noun.” Accessed August 8, 2023.             https://www.oxfordlearnersdictionaries.com/definition/english/fintech.

  34. Srivastava, Sudeep. “Unlocking the Potential of Biometrics Technology in Digital            Banking.” appinventiv, 2023. https://appinventiv.com/blog/biometrics-technology-in-digital-banking/.

  35. Wikanto, Adi. “Daftar Pinjol Legal & Ilegal Terbaru Juli 2023, Ini Cara Cek Pinjol Di       OJK.” kontan.co.id, 2023. https://keuangan.kontan.co.id/news/daftar-pinjol-legal-ilegal-terbaru-juli-2023-ini-cara-cek-pinjol-di-ojk.