Main Article Content
Abstract
The drafting of electronic agreements in civil law in Indonesia is increasingly relevant with the rapid development of information technology and digitalization of legal services. This has been accommodated through Law Number 11 of 2008 concerning Electronic Information and Transactions, which has been amended through Law Number 19 of 2016 and most recently by Law Number 1 of 2024. Despite having a legal basis, the implementation of electronic deeds still faces various significant challenges, especially in terms of validity, authentication, and legal protection for the parties involved. The problem formulation in this study is to examine the responsibilities and roles of notaries in the drafting of electronic agreements. This article aims to examine in depth the role of notaries in the drafting of electronic agreements, as well as the legal responsibilities inherent in notaries as public officials who guarantee legal certainty and protection. This research uses a normative juridical approach by analyzing relevant regulations, including Law Number 2 of 2014 concerning Amendments to Law Number 30 of 2004 concerning the Position of Notary Public. The role of a notary in electronic agreements includes identity verification, the authenticity of electronic signatures, transaction process supervision, and maintaining the integrity of electronic data. A notary's legal responsibilities include data confidentiality, electronic system security, and the legal validity of the agreement. Therefore, more detailed regulations, education for notaries, and strengthened oversight are needed to ensure the continuity of the electronic deed system in civil law in Indonesia
Keywords
Article Details
Copyright (c) 2025 Amelia Dwi Juliani

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
a. Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
b. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
c. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
References
Ahmad Zaenul Islam, Kurniawan, dan Hirsanuddin. “Keabsahan Akta Notaris yang Menggunakan Cyber Notary Sebagai Akta Otentik.” Unes Law Review 6, no. 2 (2023): 4524–4532. https://doi.org/10.31933/unesrev.v6i2.
Akhmad Abdul Azis Zein. “Penerapan Cyber Notary dalam Pembuatan Akta Autentik Menurut Undang-Undang Jabatan Notaris.” Jurnal Akta Notaris 1, no. 1 (2022).
Amanah Ikrasari dan Budimah. “Opportunities and Challenges of Cyber Notary Implementation in Indonesia.” Tadulako Law Review 8, no. 2 (2023): 139–156. http://jurnal.fakum.untad.ac.id/index.php/TLR/article/view/924.
Anggraeni, D., dan S. Mahmudah. “Urgensi Peningkatan Peran Notaris Melalui Implementasi Konsep Cyber Notary dalam Pembuatan Akta di Era Cyber Society 5.0.” Al-Manhaj: Jurnal Hukum dan Pranata Sosial Islam 5, no. 2 (2023): 2307–2320. https://doi.org/10.37680/almanhaj.v5i2.3870.
Ardiansyah, Erlan, Mohammad Saleh, dan Rahmia Rachman. “Batasan Tanggungjawab Notaris Terhadap Akta Autentik yang Dibuatnya.” Recital Review 4, no. 2 (2022): 432–451. https://doi.org/10.22437/rr.v4i2.18867.
Awalludin Norsandy. “Peran Notaris dalam Perjanjian Melalui Media Elektronik Berdasarkan Undang-Undang ITE.” Tesis, Program Studi Kenotariatan Magister Hukum, Universitas Islam Indonesia, 2020.
Bintang Rahmatullah, Cindy Alisia Artanty, dan Dedy Muharman. “Konsep Cyber Notary dalam Perspektif Asas Tabellionis Offium Fideliter Exercebo.” Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran 7, no. 3 (2024): 10114–10123.
Catur Galuh Ratnagung. “Analisis Peran Notaris dalam Pembuktian Dokumen dan Perjanjian dalam Hukum Perdata.” Bhinneka Multidisiplin Journal 1, no. 2 (2024): 114–120. https://doi.org/10.53067/bmj.v1i2.12.
Christian Palar, Maarthen Youseph Tampanguma, dan Roosje M. S. Sarapun. “Kajian Hukum Terhadap Pembuatan Akta Notaris Secara Elektronik.” Lex Privatum 14, no. 2 (2024): 1–11.
Dewi, R., dan S. E. W. Buana. “Urgensi Pengaturan Terhadap Kewenangan Notaris Dalam Melakukan Sertifikasi Transaksi Elektronik.” Jurnal Officium Notarium 2, no. 2 (2022).
Edmon Makarim. Notaris dan Transaksi Elektronik: Kajian Hukum tentang Cybernotary atau Electronic Notary. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2020.
Faza Irfan As Sauri dan Yunanto. “Urgensi Pembaharuan Cyber Notary dalam Undang-Undang Jabatan Notaris Berdasarkan Perkembangan Teknologi.” Notarius 17, no. 1 (2024): 401–414.
Frita Apriliana Yudha. “Analisis Hukum Terhadap Penggunaan dan Pembuatan Akta Notaris Secara Elektronik dengan Menggunakan Artifisial Intelegensi (AI).” Amandemen: Jurnal Ilmu Pertahanan, Politik dan Hukum Indonesia 1, no. 3 (2024): 15–25. https://doi.org/10.62383/amandemen.v1i3.237.
Huda, M. A. “Regulasi Pembuatan Akta Elektronik oleh Notaris di Indonesia.” Jurnal Hukum Digital 18, no. 3 (2021): 234–249.
Ihramsyah Anuddin dan Edi Siswanto. “Analisis Yuridis Tanggung Jawab Notaris dalam Pembuatan Akta Otentik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014.” Future Academia: The Journal of Multidisciplinary Research on Scientific and Advanced 2, no. 4 (2024): 684–690. https://doi.org/10.61579/future.v2i4.239.
Irawan, J. “Dinamika Hukum Elektronik di Indonesia: Kebijakan dan Implementasi Notaris Elektronik.” Jurnal Hukum Bisnis 17, no. 1 (2021): 98–112.
Junita Faulina, Abdul Halim Barkatullah, dan Djoni S. Gozali. “Kedudukan Akta Notaris yang Menerapkan Konsep Cyber Notary di Masa Pandemi Covid-19 di Indonesia.” Nolaj 1, no. 3 (2022). https://doi.org/10.32801/nolaj.v1i3.28.
Maharani, P., A. Parman, dan M. Haq. “Hambatan Regulasi dan Teknis Terkait Implementasi Cyber Notary di Indonesia.” Jurnal Penelitian Hukum 16, no. 3 (2019): 345–360.
Maridza Puspitasari dan Siti Malikhatun Badriyah. “Pertanggungjawaban Notaris dalam Akta Perjanjian Agar Mempunyai Kepastian Hukum.” Notarius 17, no. 3 (2024): 2143–2158.
Merlyani, Dwi, Annalisa Yahanan, dan Agus Trisaka. “Kewajiban Pembacaan Akta Otentik oleh Notaris di Hadapan Penghadap dengan Konsep Cyber Notary.” Repertorium: Jurnal Ilmiah Hukum Kenotariatan 9, no. 1 (2020).
Muhamad Anas Fahrurrozie dan Ery Agus Priyono. “Peranan Notaris dan PPAT dalam Perjanjian Melalui Media Elektronik (Menghadapi Revolusi Industri 4.0).” Notarius 17, no. 1 (2024): 531–546.
DOI: https://doi.org/10.14710/nts.v17i1.45534Nabilah Apriani, Irgi Alfian, dan Melia Putri Purnama Sari. “The Application of Cyber Notary in Indonesia.” Jurnal Ius Constituendum 9, no. 1 (2024): 101–116. http://dx.doi.org/10.26623/jic.v9i1.8129.
Ni’mah Sona dan Mahfuzatun. “Penerapan Cyber Notary di Indonesia dan Kedudukan Hukum Akta Notaris yang Berbasis Cyber Notary.” Jurnal Officium Notarium 2, no. 3 (2022): 497–505. https://doi.org/10.20885/jon.vol2.iss3.art12.
Nurita, E. Cybernotary: Pemahaman Awal dan Konsep Pemikiran. Jakarta: Refika Aditama, 2014.
Nuryanto, P. “Tantangan dan Peluang Akta Elektronik dalam Sistem Hukum Keperdataan Indonesia.” Jurnal Notariat dan Hukum 16, no. 5 (2021): 201–220.
Palar, C. “Kajian Hukum terhadap Pembuatan Akta Notaris secara Elektronik.” Lex Privatum 14, no. 2 (2024).
Rahmadi Indra Tektona dan Edi Wahjuni. “Kepastian Hukum Kontrak Elektronik yang Dibuat oleh Notaris dalam Transaksi E-commerce.” Jurnal Hukum Mimbar Justitia 8, no. 2 (2022): 267–288.
Santoso, A. P. “Implementasi Tanda Tangan Elektronik dalam Pembuatan Akta Notaris: Perspektif Hukum dan Teknologi.” Jurnal Hukum dan Teknologi 10, no. 2 (2022): 115–130.
Sari, D. P. “Keabsahan Tanda Tangan Notaris dan Para Pihak secara Elektronik pada Akta Notaris.” Jurnal Hukum dan Kenotariatan 5, no. 1 (2021): 45–60.
Satrio Arung Samudera, Saidin, dan Rudy Haposan Saihaan. “Konsep Cyber Notary dalam Perspektif Asas Tabellionis Officium Fideliter Exercebo Menurut Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia.” Jurnal Hukum 1, no. 2 (2021).
Setiadewi, K., dan I. M. H. Wijaya. “Keabsahan dan Kekuatan Pembuktian Akta Notaris: Perspektif Cyber Notary.” Notarius 15, no. 2 (2022): 672–683.
Simon Reinaldo Marlin dan Mohamad Fajri Mekka Putra. “Pentingnya Penerapan Cyber Notary Sebagai Upaya Terciptanya Keamanan Praktik Bisnis di Indonesia.” Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan (JISIP) 6, no. 3 (2022). http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JISIP/index.
Soekanto, Soerjono, dan Sri Mamudji. Penelitian Hukum Normatif: Suatu Tinjauan Singkat. Jakarta: Rajawali Pers, 2005.
Sona, M. N. “Penerapan Cyber Notary di Indonesia dan Kedudukan Hukum Akta Notaris yang Berbasis Cyber Notary.” Officium Notarium 2, no. 3 (2023): 497–505. https://doi.org/10.20885/jon.vol2.iss3.art10.
Wiranata, A. R. “Analisis Pembuatan Akta Notaris Secara Elektronik.” Al Qodiri: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan 19, no. 1 (2021).
References
Ahmad Zaenul Islam, Kurniawan, dan Hirsanuddin. “Keabsahan Akta Notaris yang Menggunakan Cyber Notary Sebagai Akta Otentik.” Unes Law Review 6, no. 2 (2023): 4524–4532. https://doi.org/10.31933/unesrev.v6i2.
Akhmad Abdul Azis Zein. “Penerapan Cyber Notary dalam Pembuatan Akta Autentik Menurut Undang-Undang Jabatan Notaris.” Jurnal Akta Notaris 1, no. 1 (2022).
Amanah Ikrasari dan Budimah. “Opportunities and Challenges of Cyber Notary Implementation in Indonesia.” Tadulako Law Review 8, no. 2 (2023): 139–156. http://jurnal.fakum.untad.ac.id/index.php/TLR/article/view/924.
Anggraeni, D., dan S. Mahmudah. “Urgensi Peningkatan Peran Notaris Melalui Implementasi Konsep Cyber Notary dalam Pembuatan Akta di Era Cyber Society 5.0.” Al-Manhaj: Jurnal Hukum dan Pranata Sosial Islam 5, no. 2 (2023): 2307–2320. https://doi.org/10.37680/almanhaj.v5i2.3870.
Ardiansyah, Erlan, Mohammad Saleh, dan Rahmia Rachman. “Batasan Tanggungjawab Notaris Terhadap Akta Autentik yang Dibuatnya.” Recital Review 4, no. 2 (2022): 432–451. https://doi.org/10.22437/rr.v4i2.18867.
Awalludin Norsandy. “Peran Notaris dalam Perjanjian Melalui Media Elektronik Berdasarkan Undang-Undang ITE.” Tesis, Program Studi Kenotariatan Magister Hukum, Universitas Islam Indonesia, 2020.
Bintang Rahmatullah, Cindy Alisia Artanty, dan Dedy Muharman. “Konsep Cyber Notary dalam Perspektif Asas Tabellionis Offium Fideliter Exercebo.” Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran 7, no. 3 (2024): 10114–10123.
Catur Galuh Ratnagung. “Analisis Peran Notaris dalam Pembuktian Dokumen dan Perjanjian dalam Hukum Perdata.” Bhinneka Multidisiplin Journal 1, no. 2 (2024): 114–120. https://doi.org/10.53067/bmj.v1i2.12.
Christian Palar, Maarthen Youseph Tampanguma, dan Roosje M. S. Sarapun. “Kajian Hukum Terhadap Pembuatan Akta Notaris Secara Elektronik.” Lex Privatum 14, no. 2 (2024): 1–11.
Dewi, R., dan S. E. W. Buana. “Urgensi Pengaturan Terhadap Kewenangan Notaris Dalam Melakukan Sertifikasi Transaksi Elektronik.” Jurnal Officium Notarium 2, no. 2 (2022).
Edmon Makarim. Notaris dan Transaksi Elektronik: Kajian Hukum tentang Cybernotary atau Electronic Notary. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2020.
Faza Irfan As Sauri dan Yunanto. “Urgensi Pembaharuan Cyber Notary dalam Undang-Undang Jabatan Notaris Berdasarkan Perkembangan Teknologi.” Notarius 17, no. 1 (2024): 401–414.
Frita Apriliana Yudha. “Analisis Hukum Terhadap Penggunaan dan Pembuatan Akta Notaris Secara Elektronik dengan Menggunakan Artifisial Intelegensi (AI).” Amandemen: Jurnal Ilmu Pertahanan, Politik dan Hukum Indonesia 1, no. 3 (2024): 15–25. https://doi.org/10.62383/amandemen.v1i3.237.
Huda, M. A. “Regulasi Pembuatan Akta Elektronik oleh Notaris di Indonesia.” Jurnal Hukum Digital 18, no. 3 (2021): 234–249.
Ihramsyah Anuddin dan Edi Siswanto. “Analisis Yuridis Tanggung Jawab Notaris dalam Pembuatan Akta Otentik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014.” Future Academia: The Journal of Multidisciplinary Research on Scientific and Advanced 2, no. 4 (2024): 684–690. https://doi.org/10.61579/future.v2i4.239.
Irawan, J. “Dinamika Hukum Elektronik di Indonesia: Kebijakan dan Implementasi Notaris Elektronik.” Jurnal Hukum Bisnis 17, no. 1 (2021): 98–112.
Junita Faulina, Abdul Halim Barkatullah, dan Djoni S. Gozali. “Kedudukan Akta Notaris yang Menerapkan Konsep Cyber Notary di Masa Pandemi Covid-19 di Indonesia.” Nolaj 1, no. 3 (2022). https://doi.org/10.32801/nolaj.v1i3.28.
Maharani, P., A. Parman, dan M. Haq. “Hambatan Regulasi dan Teknis Terkait Implementasi Cyber Notary di Indonesia.” Jurnal Penelitian Hukum 16, no. 3 (2019): 345–360.
Maridza Puspitasari dan Siti Malikhatun Badriyah. “Pertanggungjawaban Notaris dalam Akta Perjanjian Agar Mempunyai Kepastian Hukum.” Notarius 17, no. 3 (2024): 2143–2158.
Merlyani, Dwi, Annalisa Yahanan, dan Agus Trisaka. “Kewajiban Pembacaan Akta Otentik oleh Notaris di Hadapan Penghadap dengan Konsep Cyber Notary.” Repertorium: Jurnal Ilmiah Hukum Kenotariatan 9, no. 1 (2020).
Muhamad Anas Fahrurrozie dan Ery Agus Priyono. “Peranan Notaris dan PPAT dalam Perjanjian Melalui Media Elektronik (Menghadapi Revolusi Industri 4.0).” Notarius 17, no. 1 (2024): 531–546.
DOI: https://doi.org/10.14710/nts.v17i1.45534Nabilah Apriani, Irgi Alfian, dan Melia Putri Purnama Sari. “The Application of Cyber Notary in Indonesia.” Jurnal Ius Constituendum 9, no. 1 (2024): 101–116. http://dx.doi.org/10.26623/jic.v9i1.8129.
Ni’mah Sona dan Mahfuzatun. “Penerapan Cyber Notary di Indonesia dan Kedudukan Hukum Akta Notaris yang Berbasis Cyber Notary.” Jurnal Officium Notarium 2, no. 3 (2022): 497–505. https://doi.org/10.20885/jon.vol2.iss3.art12.
Nurita, E. Cybernotary: Pemahaman Awal dan Konsep Pemikiran. Jakarta: Refika Aditama, 2014.
Nuryanto, P. “Tantangan dan Peluang Akta Elektronik dalam Sistem Hukum Keperdataan Indonesia.” Jurnal Notariat dan Hukum 16, no. 5 (2021): 201–220.
Palar, C. “Kajian Hukum terhadap Pembuatan Akta Notaris secara Elektronik.” Lex Privatum 14, no. 2 (2024).
Rahmadi Indra Tektona dan Edi Wahjuni. “Kepastian Hukum Kontrak Elektronik yang Dibuat oleh Notaris dalam Transaksi E-commerce.” Jurnal Hukum Mimbar Justitia 8, no. 2 (2022): 267–288.
Santoso, A. P. “Implementasi Tanda Tangan Elektronik dalam Pembuatan Akta Notaris: Perspektif Hukum dan Teknologi.” Jurnal Hukum dan Teknologi 10, no. 2 (2022): 115–130.
Sari, D. P. “Keabsahan Tanda Tangan Notaris dan Para Pihak secara Elektronik pada Akta Notaris.” Jurnal Hukum dan Kenotariatan 5, no. 1 (2021): 45–60.
Satrio Arung Samudera, Saidin, dan Rudy Haposan Saihaan. “Konsep Cyber Notary dalam Perspektif Asas Tabellionis Officium Fideliter Exercebo Menurut Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia.” Jurnal Hukum 1, no. 2 (2021).
Setiadewi, K., dan I. M. H. Wijaya. “Keabsahan dan Kekuatan Pembuktian Akta Notaris: Perspektif Cyber Notary.” Notarius 15, no. 2 (2022): 672–683.
Simon Reinaldo Marlin dan Mohamad Fajri Mekka Putra. “Pentingnya Penerapan Cyber Notary Sebagai Upaya Terciptanya Keamanan Praktik Bisnis di Indonesia.” Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan (JISIP) 6, no. 3 (2022). http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JISIP/index.
Soekanto, Soerjono, dan Sri Mamudji. Penelitian Hukum Normatif: Suatu Tinjauan Singkat. Jakarta: Rajawali Pers, 2005.
Sona, M. N. “Penerapan Cyber Notary di Indonesia dan Kedudukan Hukum Akta Notaris yang Berbasis Cyber Notary.” Officium Notarium 2, no. 3 (2023): 497–505. https://doi.org/10.20885/jon.vol2.iss3.art10.
Wiranata, A. R. “Analisis Pembuatan Akta Notaris Secara Elektronik.” Al Qodiri: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan 19, no. 1 (2021).