Main Article Content

Abstract

Sebagai pemenuhan atas ketetapan yang telah ditetapkan dalam agama, sebagai kewajiban calon pasangan dalam pemenuhan perjanjian pranikah yaitu mengenai mas kawin (mahar). Penelitian ini berfokus pada dua persoalan. Pertama, bagaimana pemberian mas kawin dalam proses pernikahan Kedua, bagaimana pemberian mas kawin dalam proses pernikahan dalam Fikih munakahat. Syariat Islam memudahkan pernikahan, yaitu memberikan mahar (mas kawin) sesuai dengan potensi calon pasangan, bukan sesuatu yang harus dipaksakan pada diri sendiri, dan mahar juga tidak boleh menjadi beban calon pasangan, karena Islam tidak. membatasi jumlah mahar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan.


As the fulfillment of the provisions set by Islam, as the obligation of the prospective partner in fulfilling the prenuptial agreement, namely regarding dowry (dowry). This research focuses on two issues. First, how to give dowry in the marriage process. Second, how to give dowry in the marriage process in fiqh munakahat. Islamic law facilitates marriage, namely giving a dowry (dowry) in accordance with the potential of the potential partner, not something that has to be forced on oneself, and dowry also cannot be a burden on the potential partner, because Islam does not. limit the amount of dowry. This study uses a qualitative method with a literature study approach.

Keywords

Pernikahan Mahar Fikih Munakahat

Article Details

How to Cite
Hamdan Arief Hanif, & Yunita, Y. I. (2023). DERAJAT MAHAR DALAM PROSES PERKAWINAN TINJAUAN FIKIH MUNAKAHAT. Al-Mawarid Jurnal Syariah Dan Hukum (JSYH), 5(1), 19–32. https://doi.org/10.20885/mawarid.vol5.iss1.art2

References

  1. Al-Ghofiri, Hafudz. 2017. Skripsi. Konsep Besarnya Mahar dalam Pernikahan Menurut Imam As-Syafi’i. Institut Agama Islam Negeri Ponogoro.
  2. Basri, Rusdaya. 2019 Fiqh Munakahat 4 Madzhab Dan Kebijakan Pemerintah. Jakarta:
  3. Damis, Harijah, 2016. Konsep Mahar dalam Perspektif Fikih dan Perundang-Undangan- Kajian Putusan No. 23 K/AG/2012. PA Kelas 1 A Makasar.
  4. Hakim, M. Lukman. 2018 Skripsi. Konsep Mahar dalam Al-Qur’an dan Relevensinya dengan Kompilasi Hukum Islam. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
  5. Hikmatullah, 2021. Fiqh Munakahat-Pernikahan dalam Islam. Jakarta Timur: Edu Pustaka.
  6. Ihsan, Thoifur. 2018. Skripsi. Ayat-ayat Mahar dalam Perspektif Tafsir Al-Sya’rawi. Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an Jakarta.
  7. Jamaluddin & Nanda Amalia, 2016. Buku Ajar-Hukum Perkawinan. Kampus Bukti Indah: Unimal Press.
  8. Lubis, AJ. 2019. Praktik Penentuan Mahar Menggunakan Mayam dalam Perkawinan Adat Aceh di Aceh Tamiang di Tinjau dari Kompilasi Hukum Islam.
  9. Muzammil, Iffah. 2019. Fiqh Munakahat-Hukum Pernikahan dalam Islam, Tangerang: Tira Smart.
  10. Putra, Harfi Ade Febra. 2021. Skripsi. Mahar dalam Al-Qur’an Perspektif Al-Maqasidi. IAIN Bengkulu.
  11. Rusli, Muhammad. 2018. Tesis. Mahar Pigura Perspektif KUA Se Kabupaten Kota Waringin Timur. Institut Agama Islam Negeri Palangkaraya.
  12. Sanjaya, Umar Haris & Aunur Rahim Faqih. 2017. Hukum Perkawinan Islam. Yogyakarta: Gema Media.
  13. Setyawan, A. 2016. Sinkronisasi Kedudukan Mahar dalam Syariat Islam. Perpustakaan.uns.ac.id.
  14. Sofyan, Sabik Ibnu, 2018. Skripsi-Pembayaran Mahar dalam Pelaksanaan Tajdid An-Nikah. IAIN Purwokerto.
  15. Subhan, 2017. Nalar Kesetaraan Mahar dalam Perspektif Syari’ah Islam. Vol.4 No. 01 Juni. Probolinggo: IAIN Nurul Jadid