Main Article Content

Abstract

Perubahan paradigma bisnis ke arah yang lebih berkelanjutan telah menempatkan keseimbangan antara people, profit dan planet sebagai budaya perusahaan. Akan tetapi, berdasarkan studi empiris terdahulu, sangat sedikit perusahaan yang telah menempatkan keberlanjutan sebagai jiwa bisnisnya, khususnya pada jenis industri yang tidak diwajibkan untuk melaporkan aktivitas tanggungjawab sosialnya. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kualitas laporan keberlanjutan berdasarkan indikator GRI G4 pada perusahaan asing dan domestik yang bergerak di jasa konstruksi. Data diambil dengan metode purposive pada perusahaan jasa konstruksi yang menerbitkan laporan keberlanjutan tahun 2017 dan ditemukan sejumlah 30 perusahaan. Kualitas laporan diperbandingkan antara ketiga indikator yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara kualitas pengungkapan, tidak terdapat perbedaaan antara perusahaan jasa konstruksi dalam dan luar negeri, baik diuji per kategori maupun diuji secara bersama. Hasil penelitian ini memperkuat temuan sebelumnya bahwa perusahaan masih sangat tergantung pada pendekatan kepatuhan pada aturan semata dalam menerapkan keberlanjutan, khususnya di industri jasa konstruksi.

Article Details