Main Article Content
Abstract
Penerapan good governance di Indonesia masih belum dapat dikatakan berhasil sepenuhnya sesuai dengan cita-cita reformasi sebelumnya. Sebab, banyaknya koruptor yang ditangkap dan diadili justru berasal dari kalangan pejabat negara. Pemerintah sudah melakukan banyak upaya dalam mewujudkan good governance, baik di pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Namun hal tersebut masih belum terwujud diakibatkan banyaknya terjadi kecurangan serta mark up dalam hal pembelian barang ataupun jasa, dan hal tersebut menjadi hal yang biasa di kalangan ASN. Peran auditor tentunya sangat penting dalam hal menjaga kualitas hasil audit agar laporan keuangan yang dihasilkan menjadi relevan dan andal. Oleh karena itu, kualitas audit masih menjadi salah satu masalah dalam mewujudkan good governance dan bukan tugas yang mudah untuk meningkatkan kualitas audit walaupun ASN serta Lembaga pemerintahan sudah diinjeksikan nilai-nilai anti korupsi dalam mekanisme pelaksanaan good governance. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi, independensi dan etika auditor terhadap kualitas audit dengan skeptisisme profesional sebagai variabel moderasi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan metode survey yang akan dilaksanakan pada kantor Inspektorat Daerah Kabupaten Muna. Jenis data pada penelitian ini adalah data primer. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 200 responden. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan software SPSS untuk menganalisis data dalam penelitian ini.