Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara budaya keselamatan dan kesehatan ekrja dengan keikatan kerja karyawan. Rumusan hipotesis yang diuji dalam penelitian ini ialah: ada hubungan positif antara budaya keselamatan dan kesehatan kerja dengan keikatan kerja karyawan. Subjek penelitian terdiri atas 94 orang karyawan yang telah memiliki masa kerja minimal 1 tahun, dan pendidikan minimal sLTA atau sederajat pada sebuah industri tekstil di kawasan Surakarta. Program korelasi product moment dari Pearson digunakan untuk menguji kebenaran rumusan hipotesis di atas. Analisis data yang dilakukan menghasilkan koefisien korelasi antara variabel budaya keselamatan dan kesehatan kerja dengan variabel keikatan kerja sebesar (r)=0,771; p, 0,01.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan dapat diterima, berarti ada hubungan positif antara variabel budaya keselamatan dan kesehatan kerja dengan keikatan kerja karyawan. Hasil lain yang perlu diperhatikan ialah budaya keselamatan dan kesehatan kerja menyumbang sebesar 59,5% terhadap pembentukan keikatan kerja (koefisien determinan r2 = 0,595; sedangkan sisanya sebesar 40,5 % disumbangakan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Kata Kunci : budaya keselamatan dan kesehatan kerja (K3), keikatan kerja.
Article Details
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).