Main Article Content
Abstract
Besi cor kelabu adalah material yang murah dan cukup kuat serta mempunyai sifat redaman getaran yang cukup baik. Sifat ini dimiliki karena adanya grafit serpih yang tersusun dari atomatom karbon. Struktur mikro yang demikian dipenuhi bila unsur-unsur yang terkandung di dalamnya memenuhi syarat yaitu prosentase karbon jenuh (Sc) dan kecepatan pendinginan yang sesuai.. Bila kecepatan pendinginan terlalu besar akibat tebal coran yang terlalu kecil, maka grafit serpih tidak terbentuk dan akan berubah menjadi besi cor putih yang keras dan getas serta redaman yang jelek terhadap getaran. Pada penelitian ini penulis mengamati pengaruh pendinginan yang berbeda akibat tebal coran yang berbeda pada besi cor. Agar penelitian berlangsung sederhana dan memenuhi tujuan dari penelitian itu sendiri, maka penulis menggunakan cetakan pasir yang mempunyai rongga berbentuk tirus dengan ukuran lebar 15mm, tinggi 75mm, dan panjang 150mm. Cairan besi cor kelabu dituangkan ke dalam cetakan tersebut dan dibiarkan membeku serta mendingin. Setelah diadakan pengujian struktur mikro pada potongan penampangnya, maka nampak pada bagian yang tebalnya 0,5 mm atau kurang (ujung lancip, yaitu bagian yang mana terjadi pendinginan cepat) besi cor kelabu berubah menjadi besi cor putih yang keras dan getas, sedangkan bagian yang tebalnya lebih dari 0,5 mm grafit mulai terbentuk. Terbentuknya grafit berarti besi cor kelabu mulai terbentuk. Selanjutnya dengan melakukan pengujian kekerasan, didapat data pada
bagian yang tebalnya 0,5mm kekerasan rata-rata 22 HRC sampai dengan 47,75 HRC, sedangkan pada bagian yang tebalnya 13mm kekerasannya antara 9,5 HRC sampai dengan 13,25 HRC. Dari hasil penelitian ini, maka ketebalan coran pada benda dari besi cor kelabu harus bisa dijamin bahwa struktur mikronya tetap besi cor kelabu.
Keywords: Besi cor kelabu, grafit serpih, besi cor putih, tebal coran