Main Article Content
Abstract
Abu terbang (fly ash) merupakan limbah pembakaran bahan bakar basis padat. Selama ini penggunaanya masih sangat terbatas, sedangkan jumlahnya kian lama kian bertambah, padahal abu terbang termasuk kedalam kategori limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Disisi lain industri tekstil atau pewarnaan kian pesat dan menghasilkan limbah cair berwarna yang membahayakan lingkungan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mencari solusi kedua permasalahan diatas, dengan menjadikan fly ash tersebut sebagai bahan adsorber untuk zat warna pada limbah. Adsorpsi zat warna tekstil oleh abu terbang menggunakan variasi massa fly ash dan suhu operasi dengan interval waktu pengadukan 15 menit. Adsorpsi di ukur dengan membandingkan nilai absorbansi larutan zat warna sebelum dan setelah proses pencampuran fly ash. Data percobaan adsorpsi menunjukkan adanya penurunan konsentrasi zat warna dari 0,55816 g/ml menjadi 0,232535 g/ml dengan persentasi sebesar 32,5625% dengan nilai optimum untuk massa fly ash terlarut 1,5 g dan suhu optimum 60 0C. Penelitian ini membuktikan bahwa fly ash dapat dijadikan adsorbent zat warna juga logam. Dengan berkurangnya intensitas warna telah menunjukkan pengurangan kadar logam dalam larutan sebab logam-logam tersebutlah yang menghasilkan warna.
Kata kunci : Abu terbang, Adsorpsi, Zat warna