Main Article Content
Abstract
Pengangguran merujuk pada seseorang yang termasuk dalam angkatan kerja, secara aktif mencari pekerjaan pada tingkat upah tertentu, tetapi tidak berhasil mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Masalah pengangguran sangat rumit karena dipengaruhi oleh banyak faktor yang kompleks yang saling berinteraksi dan tidak mudah dipahami. Dalam pembangunan ekonomi negara-negara berkembang, masalah pengangguran yang semakin meningkat menjadi lebih kompleks dan serius daripada masalah perubahan dalam pembagian pendapatan yang tidak menguntungkan bagi penduduk berpenghasilan rendah. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengelompokkan kabupaten/kota di D.I. Yogyakarta berdasarkan tingkat pengangguran terbuka menggunakan Clustering Hierarki metode Ward serta model Dynamic Time Warping (DTW) untuk mengidentifikasi kelompok-kelompok yang memiliki karakteristik serupa dalam data dan mengukur kesamaan antara dua deret waktu (Time Series). Dalam pengelompokan ini diperoleh pengelompokan sebanyak 2 dengan tingkat pengangguran terbuka pada cluster 2 memiliki persentase lebih besar (76%) dibandingkan cluster 1 (24%). Oleh karena itu, kabupaten/kota yang termasuk ke dalam cluster 2 (Sleman dan Yogyakarta) memiliki tingkat pengangguran terbuka yang lebih tinggi dibandingkan dengan kabupaten/kota yang termasuk ke dalam cluster 1 (Bantul, Gunungkidul, dan Kulon Progo).