Main Article Content

Abstract

The purpose of this research is to find out the factors that can build sustainable trust in the field of disruptive communication from the perspective of digital media and communication. This research uses qualitative research methods. The data collection technique in this research is done by literature study by exploring journals, books and other information relevant to the research. The data that has been collected is then analyzed in three processes, namely data reduction, data presentation and conclusion drawing. The results showed that building sustainable trust in the disruptive communication field is an ongoing challenge. Transparency, accountability, education and collaboration are important strategies to maintain credibility and trust. The case of the presidential election illustrates the impact of media and digital communications on public perception, and emphasizes the need for responsible practices. As the media landscape continues to evolve, addressing potential issues such as algorithmic bias and privacy concerns is critical to ensure trust in digital communications remains intact.

Keywords

Kepercayaan keberlanjutan Komunikasi Disruptif Media Komunikasi Digital

Article Details

How to Cite
Dharmajaya, A., & Minangkabawi, H. (2024). Membangun Kepercayaan yang Berkelanjutan di Era Disruptif Komunikasi: Perspektif Media dan Komunikasi Digital. Jurnal Komunikasi, 18(2), 265–280. https://doi.org/10.20885/komunikasi.vol18.iss2.art9

References

  1. Andriawan, F. (2022). Komunikasi Digital dalam Jual Beli Online melalui Sosial Media Instagram. Komunida: Media Komunikasi dan Dakwah. 12(1), 49-59.
  2. Anshori, S. B. (2022). Komunikasi Digital Semasa Covid-19 dalam Perubahan Perilak Masyarakat. Jurnal IMPRESI. 3(2), 16-20.
  3. Anwar, R., & Rusmana, A. (2017). Komunikasi Digital Berbentuk Media Sosial Dalam Meningkatkan Kompetensi Bagi Kepala, Pustakawan, Dan Tenaga Pengelola Perpustakaan (Studi Kasus pada Sekolah/Madrasah di Desa Kayu Ambon, Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat). Dharmakarya: Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat. 6(3), 204-208.
  4. Ardiansyah, A. (2022). Transparansi Komunikasi Pemerintahan Badan Publik di Provinsi Banten (Analisis Hermeneutika Paul Ricouer pada Buku Transparansi Setengah Hati Karya Ade Jahran). Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan. 8(2), 34-43.
  5. Arkarizki, D. (2023). Transparansi Organisasi Dalam Pengelolaan Informasi Publik Pada Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Bandung. JANE (Jurnal Administrasi Negara). 14(2), 594-605.
  6. Bashori, K. (2018). Pendidikan politik di era disrupsi. Sukma: Jurnal Pendidikan, 2(2), 287-310.
  7. Batoebara, M. (2018). Membangun Trust (Kepercayaan) Pasangan Dengan Melalui Komunikasi Interpersonal. Jurnal Warta. 1-17.
  8. Boestam, A., & Derivanti, A. (2022). Komunikasi Digital dan Perubahan Sosial. Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan (JISIP). 6(4), 2829-2834.
  9. Fahri, M. (2018). Analisis Transparansi Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Publik Di Kantor Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Satu Pintu Kabupaten Bone. Jurnal Al-Adalah. 3(1), 29-44.
  10. Fikri, A. (2019). Pengaruh Globalisasi dan Era Disrupsi terhadap Pendidikan dan Nilai-Nilai Keislaman. Sukma: Jurnal Pendidikan, 3(1), 117-136.
  11. Hermansyah, I., et al. (2018). Pengaruh Akuntabilitas Dan Transparansi Terhadap Kualitas Pelayanan Publik (Survei Pada Dinas Daerah Kota Tasikmalaya). Jurnal Akuntansi. 13(1), 21-29.
  12. Imran, M., et al. (2021). Penggunaan Komunikasi Digital Dalam Upaya Meningkatkan Efektivitas Pelayanan Kesehatan. Jurnal Ilmu Komunikasi. 3(2), 87-94.
  13. Irhamdhika, G. (2022). Mitigasi Hoax Di Era Disrupsi Melalui Literasi Digital. Jurnal Ilmu Komunikasi, 9(1).
  14. Karman. (2017). Disruptif Teknologi Internet Dan Eksistensi Media Cetak. Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik. 21(2), 182-192.
  15. Kominfo. (2023). Triwulan Pertama 2023, Kominfo Identifikasi 425 Isu Hoaks. https://www.kominfo.go.id/content/detail/48363/siaran-pers-no-50hmkominfo042023-tentang-triwulan-pertama-2023-kominfo-identifikasi-425-isu-hoaks/0/siaran_pers. Diakses pada 24 November 2023.
  16. Lubis, N. S., & Nasution, M. I. P. (2023). Perkembangan Teknologi Informasi Dan Dampaknya Pada Masyarakat. Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi, 1(12), 41-50.
  17. Maulia, S., & Purnomo, H. (2023). Peran Komunikasi Efektif Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Sekolah Dasar (SD). ELEMENTA: JURNAL PGSD STKIP PGRI Banjarmasin. 5(1), 5-39.
  18. Nababan, O. (2022). Pengaruh Faktor Kepercayaan, Komitmen, Komunikasi, Dan Kohesivitas Terhadap Kinerja Dosen Tim Virtual. Jurnal Ekonomi Pendidikan dan Kewirausahaan. 10(1), 57-72.
  19. Nasution, Z. (2014). Latar Belakang Revolusi Teknologi Komunikasi. Perkembangan Teknologi Komunikasi, 1(1), 1-24
  20. Prasetio, J. (2017). Tazkiyatun Nafs: Kajian Teoritis Konsep Akuntabilitas. Jurnal Analisa Akuntansi dan Perpajakan. 1(1), 19-33.
  21. Rahayu, D., et al. (2021). Komunikasi Digital Dalam Bisnis Online Produk UMKM “SO WHAT” di Era Normal Baru. Communication. 12(1), 59-68.
  22. Rahmad. (2020). Dinamika Komunikadi Pendidikan pada Era Disrupsi. Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah. 19(2), 64-73.
  23. Rahman, A., et al. (2022). Pengertian Pendidikan, Ilmu Pendidikan, dan Unsur-unsur Pendidikan. Al Urwatul Wutsqa: Kajian Pendidikan Islam. 2(1), 1-8.
  24. Ramdani, Z., Amrullah, S., & Tae, L. (2019). Pentingnya Kolaborasi dalam Menciptakan Sistem Pendidikan yang Berkualitas. MEDIAPSI. 5(1), 40-48.
  25. Savitri, A. (2019). Revolusi industri 4.0: mengubah tantangan menjadi peluang di era disrupsi 4.0. Penerbit Genesis.
  26. Sidharta, J. (2023). Manfaat Media Sosial Pada Dunia Pendidikan Generasi Millennial Di Era Disrupsi. Jurnal Dinamika Pendidikan, 16(1), 101-109.
  27. Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
  28. Syamsuddin. (2015). PEntingya Membangun Kepercayaan (Trust) Dalam Meningkatkan Kinerja (Job Performance) Pegawai Tata Usaha Sekolah. Jurnal Al-Ta’dib. 8(2), 18-34.
  29. Yubiantara, M., & Retnasary, M. (2020). Podcast: Media Baru Pemenuhan Kebutuhan Informasi di Era Disruptif. Komunikasiana: Journal of Communication Studies. 2(1), 50-57.
  30. Yuliani, A. (2017). Ada 800.000 Situs Penyebar Hoax di Indonesia. KOMINFO.