Main Article Content
Abstract
Secara global, jurnalisme telah berkembang dari waktu ke waktu, sejalan dengan perubahan berbagai aspek dalam masyarakat, seperti sosial, budaya, politik, agama, ekonomi, termasuk teknologi komunikasi. Demokrasi sering menjadi kambing hitam keterbatasan ruang gerak piers atau praktik-praktik jurnalisme. Di Indonesia, runtuhnya ordebaru telah memberikan kesempatan bagi pers yang Iebih demokratis. Namun eksistensi pers, jurnalisme, serta jurnalis-jurnalis yang berkecimpung di dalamnya justru terancam melemah karena kelemahan beradaptasi pada perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Di riegara-negara dengan tingkat konektivitas internet yang baik, internet telah mengubah cara orang-orang berkomunikasi secara dramatis. Terjadi dialektika antara perkembangan TIK dan perubahan sosial, termasuk pada perubahan cara-cara produksi dan konsumsi media, serta berubahnya praktik-praktik jurnalisme dalam berbagai aspek. Kondisi ini memunculkan pertanyaan, jika orang orang telah demikian mudah saling bertukar informasi, masihkah jurnalisme diperlukan? Jurnalisme hanya akan tetap eksis bila mampu beradaptasi dan responsif terhadap perubahan. Makalah ini menyoroti berbagai fenomena kontemporer terkait adaptasi terhadap perubahan tersebut mencakup a) spirit, ideologi, dan pendekatan; b) kemampuan menggali, mengolah karya, dan menyampaikan karya kepada khalayak, c) pemahaman tentang medium penyampai pesan, d) pemahaman atas perilaku khalayak serta nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat baik dalam konteks lokal maupun global. Kemampuan beradaptasi pada elemen-elemen perubahan tersebut akan menentukan eksis tidaknya jurnalisme.
Article Details
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
How to Cite
Yudhapramesti, P. (2017). Jurnalis dan Jurnalisme dalam Fenomena Kontemporer. Jurnal Komunikasi, 10(1), 89–98. https://doi.org/10.20885/komunikasi.vol10.iss1.art9