Main Article Content

Abstract

Latar Belakang: Kesehatan mental menjadi salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia.  Namun, krisis global pandemi Covid-19 menyebabkan terjadinya gangguan mental di kalangan masyarakat. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan terkait implementasi konsep sabar dan huznudzan sebagai upaya perawatan kesehatan mental di masa pandemi Covid-19. Metode: Metode penelitian ini menggunakan studi pustaka (literature review) dengan teknik analisis data deskriptif. Hasil: Penelitian ini menemukan bahwa implementasi  konsep sabar dan huznudzan dapat mengurangi beberapa gangguan mental sehingga berimplikasi pada meningkatnya kesehatan mental. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa implementasi  konsep sabar dan huznudzan dapat menjadi salah satu upaya perawatan kesehatan mental selama masa pandemi Covid-19

Kata kunci: kesehatan mental, covid-19, huznudzan, sabar

Article Details

How to Cite
Ross, H. O., Hasanah, M., & Kusumaningrum, F. A. (2020). IMPLEMENTASI KONSEP SAHDZAN (SABAR DANHUZNUDZAN)SEBAGAI UPAYA PERAWATAN KESEHATAN MENTAL DI MASAPANDEMI COVID-19. Khazanah: Jurnal Mahasiswa, 12(1). https://doi.org/10.20885/khazanah.vol12.iss1.art7

References

  1. WHO. (2019). Mental Health https://www.who.int/mental_health/who_urges_investment/en/
  2. Putri A.W., Wibhawa, B., Gutama, A.S. (2015). Kesehatan mental masyarakat Indonesia (pengetahuan, dan keterbukaan masyarakat terhadap gangguan kesehatan mental). Prosiding KS: Riset dan PKM, 2(2), 147-300
  3. Hamid, A. (2017). Agama dan kesehatan mental dalam perspektif psikologi agama. Jurnal Kesehatan Tadulako,3(1), 1-84
  4. Purnama, D.S., Prasetyo. (2016). Modul Guru Pembelajar: Aplikasi Kesehatan Mental. Kemendikbud: Jakarta
  5. WHO. (2020). Retrieved from who director-general’s openin remarks at the media briefing on covid-19-11March 2020. https://www.who.int/dg/speeches/detail/who-directoor-general-s-opening-remarks-at-the-media-briefing-on-covid-19---11-march-2020
  6. Huang, C., dkk. (2020). Clinical features of patients infected with 2019 novel coronavirus in Wuhan, China. Article in The Lancer, 1-10. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(20)30183-5
  7. Kominfo. (2020). Kasus covid-19 pertama, masyarakat jangan panik. Kominfo Web
  8. PDSKJI. (2020). Masalah psikologis terkait pandemi covid-19 di Indonesia. Swaperiksa Web PDSKJI tanggal 23 April 2020
  9. Zhang, J., dkk. (2020a). The differential psychological distress of populations affected by the COVID-19 pandemic. Brain, Behavior, and Immunity, 87, 49-50. https://doi.org/10.1016/j.bbi.2020. 04.031
  10. Bo, H.X., dkk. (2020). Posttraumatic stress symptoms and attitude toward crisis mental health services among clinically stable patients with COVID-19 in China. Psychological Medicine. 1–2. https://doi.org/10.1017/S0033291720000999
  11. Zhang, W.R., dkk. (2020b). Mental health and psychosocial problems of medical health workers during the COVID-19 epidemic in China. Psychotherapy and Psychosomatics,89, 242-250. https://doi.org/10.1159/000507639
  12. Lu, W., Wang, H., Lin, Y., Li, L. (2020). Psychological status of medical workforce during the COVID-19 pandemic : A cross-sectional study. Psychiatry Research, 288, 1-5. https://doi.org/10.1016/j.psychres.2020.112936
  13. Xiao, H., Zhang, Y., Kong, D., Li, S., Yang, N. (2020). The effects of social support on sleep quality of medical staff treating patients with Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) in January and February 2020 in China. Medical Science Monitor,26, 1-8. https://doi.org/10.12659/MSM.923549
  14. Prihatiningsih, E., Wijayanti, Y. (2019). Gangguan mental emosional siswa sekolah dasar. Jurnal Higeia, 3(2), 252-262
  15. Kurniawan, Y., Sulistyarini, I. (2016). Komunitas sehati (setia jiwa hati) sebagai intervensi kesehatan mental berbasis masyarakat. Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental, 1(2), 112-124
  16. Ayuningtyas, D., Misnaniarti, Rahyani, M. (2018). Analisis situasi kesehatan mental pada masyarakat di indonesia dan strategi penanggulangannya. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 9(1), 1-10
  17. Gao. J., dkk. (2020). Mental health problems and social media exposure during covid-19 outbreak. PLoS ONE,15(4), 1-10. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0231924
  18. Brooks, S.M., dkk. (2020). The psychological impact of quarantine and how to reduce it: Rapid review of the evidence. The Lancet,395, 912-920. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(20)30460-8
  19. Asmundson, G.J.G., Taylor.S. (2020). Coronaphobia: Fear and the 2019-nCoV outbreak. Journal of Anxiety Disorder,70, 1-2. https://doi.org/10.1016/j.janxdis.2020.102196
  20. WHO. (2019). Mental Health https://www.who.int/mental_health/who_urges_investment/en/
  21. Li. S., dkk. (2020). The impact of covid-19 epidemic declaration on psychological consequences: A study on active weibo users. International Journal Environmental Research Public Health,17(6), 1-9. https://doi.org/10.3390/ijerph17062032
  22. IASC. (2020). Catatan Tentang Aspek Kesehatan Jiwa dan Psikososial Wabah COVID-19 Versi 1.0 IASC Reference Group MHPSS, 2020
  23. Vindegaard,N., Benros,M.E. (2020). COVID-19 pandemic and mental health consequences: Systematic review of the current evidence. Brain, Behavior, and Immunity, 1-12. https://doi.org/10.1016/j.bbi.2020.05.048
  24. Xiang, Y.T., dkk. (2020). Timely mental health care for the 2019 novel coronavirus outbreak is urgently needed. The Lancet Psychiatry, 7, 228-229. https://doi.org/10.1016/S2215-0366(20)30046-8
  25. Rusydi, A. (2012). Husn al-zhann:konsep berfikir positif dalam perspektif psikologi islam dan manfaatnya bagi kesehatan. Jurnal Proyeksi, 7(1), 1-31
  26. Fairuzzahra, D.A., dkk. (2018). Hubungan antara husnudzon dan kecemasan pada mahasiswa. Jurnal psikologi islam, 5(2), 69-74
  27. Siddik, I.N. & Uyun, Q. (2017). Khusnudzon dan psychological well being pada orang dengan HIV/AIDS. Psikis-Jurnal Psikologi Islami, 3(2), 86-93
  28. Putri, R.K. (2018). Hubungan antara khuznudzon dan resiliensi pada penyintas bencana longsor. FPSB UII: Yogyakarta
  29. Zulhammi. (2016). Tingkah laku sabar relevansinya dengan kesehatan mental. Jurnal Darul ‘Ilmi, 4(1), 40-53
  30. Ernadewita., Rosdialena. (2019). Sabar sebagai terapi kesehatan mental. Jurnal Kajian dan Pengembangan Umat, 3(1), 45-65
  31. Rohman, R.A. (2009). Menjaga akidah dan akhlak. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka mandiri
  32. Indria, J., Siregar, J., Herawaty, Y.. (2019). Hubungan antara kesabaran dan stres akademik pada mahasiswa di pekanbaru. Jurnal Fakultas Psikologi, 13(1), 21-34
  33. Kencono, R.A. (2016). Kesabaran dan regulasi emosi pada pasien pasca stroke. Psychoidea,(2), 1-9
  34. Anwar, M. (2020). Asimilasi dan peningkatan kriminalitas di tengah pembatasan sosial berskala besar pandemi corona. Buletin Hukum dan Keadilan, 4(1), 101-106
  35. Sugiyono. 2005. Memahami penelitian kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta
  36. Mubasyaroh. (2013). Pengenalan sejak dini penderita mental disorder. Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 4(1)
  37. Kemenkes. (2018). Pengertian Kesehatan Mental. http://promkes.kemkes.go.id/pengertian-kesehatan-mental
  38. Dewi, K.S. (2012). Buku Ajar: Kesehatan Mental. Semarang : UPT UNDIP Press
  39. Purnama, D.S., Prasetyo. (2016). Modul Guru Pembelajar: Aplikasi Kesehatan Mental. Kemendikbud: Jakarta
  40. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. (2020). Panduan praktik klinis: Pneumonia2019-nCoV. PDPI: Jakarta.
  41. Poerwadarmina, WJS. (1986). Kamus umum bahasa indoensia. Jakarta: Balai Pustaka.
  42. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. (2020). Data sebaran covid-19.
  43. Sahlan, A. (2010). Pelangi kesabaran. Jakarta: Elex Media Komputindo.
  44. Ilyas, Y. (2000). Kuliah akhlaq. Yogyakarta : LPPI
  45. Al-Jauziyah, I.Q. (1998). Madarijus salikin (pendakian menuju Allah). Jakarta: Pustaka Al-Kautsar
  46. Agte, V.V. & Chiplonkar, S.A. (2007). linkage of concepts of good nutrition in yoga and modern science. Journal Current Science, 92(7), 956-961.
  47. Bussing, A., Ostermann, T., & Matthiessen. (2007). Distinct expressions of vital spirituality. Journal of Religion and Health, 46(2), 267-286.
  48. Yasin, A.H. (2002). Dahsyatnya sabar. Jakarta : Qultum Media
  49. Subandi. (2011). Sabar: sebuah konsep psikologi. Jurnal psikologi, 32(2), 215-227
  50. Al-Hooli, A. & Al-Shamari, Z. (2009). Teaching and learning moral values through kindergaten curriculum. journal Education, 129(3), 382-399.
  51. Sukino. (2018). Konsep sabar dalam al-quran dan kontekstualisasinya dalam tujuan hidup manusia melalui pendidikan. Jurnal Ruhama, 1(1), 63-77
  52. Safitri, A.. (2018). Hubungan antara kesabaran dengan stres menghadapi ujian pada mahasiswa. Jurnal Islamika, 1(1), 34-40
  53. Yucel, S. (2015). Positive thingking and action in islam: case studies from the sirah of prophet muhammad. Internasional Journal of Humanities and Social Science,5(1), 233-235.
  54. Hafiz, dkk. (2013). Konstruk psikologi kesabaran dan perannya dalam kebahagiaan seseorang. Jurnal penelitian ilmiah psikologi, 1(1)
  55. Gusniarti, U., Wibisono, S., Nurtjahjo, F.E. (2017). Validasi islamic positive thingking scale (ipts) berbasis kriteria eksternal. Jurnal Psikologi Islam, 4(1), 53-69
  56. Hasan, A.B.P. (2008). Pengantar psikologi kesehatan Islami. Jakarta: PT Grafindo Persada