Main Article Content

Abstract

Split Mastic Asphalt (SMA) mixture is one of the popular material for flexible pavement in Indonesia. Due to limitation of fine aggregate product  from stone crusher therefore  an alternative  sand beaches is used. This paper presents results of determine the influence of the use of coastal sand as fine aggregate subtitution on the Split mastic asphalt (SMA). This research have four phases, first testing of aggregate and asphalt properties then Determinition of optimum asphalt content 0%, 25%, 50%, 75%, and 100%. Next step were testing Marshall, Immersion, Indirect Tensile Strength, and Cantabro loss. The results showed that the use of Indrayanti's sand beach as substituted fine aggregate on the Split Mastic Ashpalt 0/11 mixture meet the standard. Based on Marshall's test stability and flexibility  of all the mixture were higher the Bina Marga  specification. Indirect Tensile Strength increase in each addition of  Indrayanti's sand beach. Cantabro Loss and Index Retained Strength on all specimens of Indrayanti's sand beach qualify Bina Marga standard.

Keywords

Split Mastic Asphalt fine aggregate Indrayanti beach sand

Article Details

Author Biography

Farkhan Ramadhan, Universitas Islam Indonesia

Civil Engineering
How to Cite
Ramadhan, F., & Fauziah, M. (2020). KINERJA CAMPURAN SMA DENGAN MENGGUNAKAN PASIR PANTAI INDRAYANTI SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT HALUS. Teknisia, 25(1), 33–41. https://doi.org/10.20885/teknisia.vol25.iss1.art4

References

  1. Arifriardi, I., Hadi, W., & Purnomo, A. (2016). “Pengaruh Penggunaan Pasir Pantai Carita Sebagai Campuran Agregat Halus Pada Lapis Permukaan Aspal Beton Terhadap Persyaratan Parameter Marshall”. Jurnal Menara jurusan Teknik Sipil FT.UNJ, 112-127.
  2. Bestari, A. (2013). “Studi Penggunaan Pasir Pantai Bakau SebagaI Campuran Aspal Beton Jenis Hot Rolled Sheet (HRS)”. Anterior Jurnal, 2, 13-22.
  3. Direktorat Jenderal Bina Marga. (2010). “Spesifikasi umum 2010 divisi 6”. Direktorat Jenderal Bina Marga. Jakarta.
  4. Kusharto, H. (2004). “Pengaruh Penggunaan Pasir Pantai Terhadap Sifat Marshall Dalam Campuran Beton Aspal”. Media Komunikasi Teknik Sipil, 91-99.
  5. Pataras, M., Astira, I. F., Rankuti, P., & Roynaldo, B. (2017) .“Analisis Penggunaan Pasir Pantai, Darat, Dan Sungai Terhadap Kinerja Laston dan Lataston Wearing Course”. Prosiding simposium II UNIID, 479-487.
  6. Priyowardono, O. Y. (2004). “Pengaruh Waktu Terhadap Daya Tahan Lapis Perkerasan yang Menggunakan Bahan Susun Pasir Pantai”. Tugas Akhir(tidak dipublikasi) Yogyakarta. Universitas Atma Jaya. Yogyakarta
  7. Ramdhan, A. F. (2018). “Analisis Workabilitas dan Durabilitas Material Spilt Mastic Asphalt (SMA) Grading 0/11 Pada Gradasi Batas Atas, Batas Bawah, Dan Batas Tengah”. Universitas Muhamadiyah Surakarta. Surakarta
  8. Shabrina, A. (2019). “Analisis Pemanfaatan Pasir Pantai Kemala Sebaha Bahan Tambah Campuran Asphalt Concrete- wearing course (AC-WC) Terhadap Marshall Properties Dan Nilai Struktural”. Universitas Muhamadiyah Surakarta. Surakarta.
  9. Standar Nasional Indonesia (2002). “Spesifikasi bahan pengisi untuk campuran beraspal SNI 03-6723-2002”. Badan Standar Nasional. Jakarta.
  10. Sunarjo, S., & Samantha, R. (2012). “Analisis kekuatan Tarik Material Campuran SMA (Split Mastic Asphalt) Grading 0/11 Menggunakan Sistem Pengujian Indirect Tensile Strength”. Seminar Nasional Teknik Sipil UMS, 57-64.
  11. Tahir, A. (2011). “Kinerja Campuran Split Mastic Asphalt (SMA) yang menggunakan serat selulosa alami dedak padi”. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Transportasi. Volume 1, 21-41.
  12. Zakaria, H., & Fauziah, M. (2012). “Optimasi Penggunaan Pasir Bengawan Solo Sebagai Agregat Halus Pada Campuran Asphalt concrete binder-course (AC-BC)”. Jurnal Rekayasan Sipil, 82-92.