Main Article Content

Abstract

Studi mengenai anak-anak berkebutuhan khusus merupakan studi tentang yang berkaitan dengan  keanekaragaman. seorang anak berkebutuhan khusus dapat tebagi menjadi berbagai macam aspek yakni berkebutuhan khusus dalam aspek mendengar, berpikir, melihat, bergerak, berbicara  atau bersosialisasi. Pada pengabdian Masyarakat kali ini kami berfokus pada anak-anak yang berkebutuhan khusus dalam aspek berfikir, yakni anak-anak yang mengalami terlambat belajar atau slow learner. Pendekatan ini di adopsi dalam  kelas Amanah yang dirancang khusus untuk anak-anak dengan keterlambatan belajar di SDIT Hidayatullah, Yogyakarta. Penjelasan materi tentang wudhu adalah dengan menggunakan metode bernyanyi dan bermain game, penelitian ini terdiri dari murid-murid kelas Amanah kelas 1-5 yang berda dalam satu ruangan. Dalam satu waktu murid mendapatan materi mengenai wudhu dengan cara bernyanyi dan memainkan game. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa para murid dapat lebih antusias dalam menerima materi dengan 2 metode tersebut, dengan begitu mereka dapat lebih mudah mengingat materi tersebut, diketahui hasilnya adalah dari papan sterofoam yang ditempelkan gambar.

Keywords

Fikih Wudhu Lamban belajar

Article Details

References

  1. Balairung Press. 2018. Nalar Pincang UGM atas Kasus Perkosaan. Retrieved from http://www.balairungpress.com/2018/11/nalar-pincang-ugm-atas-kasus-perkosaan/
  2. Chisholm, J.F. & Day, S.K. (2013). Current trends in cyberbullying. Journal of Social Distress and the Homeless. 22, 35-57. DOI: 10.1179/ 1053078913Z.0000000007
  3. Garland, et.al. (2016): Blaming the Victim: University Student Attitudes Toward Bullying. Journal of Aggression, Maltreatment & Trauma. DOI: 10.1080/10926771.2016.1194940
  4. Gordon, S. 2018. How To Recognize Verbal Abuse And Bullying. Retrieved from https://www.verywellmind.com/how-to-recognize-verbal-abuse-bullying-4154087
  5. Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia. (2015, 17 April). Kominfo: Pegiat Prostitusi Online Bisa Dijerat UU ITE. Retrieved from https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/4743/ Kominfo--Pegiat-Prostitusi-Online-Bisa-Dijerat-UU-ITE/0/sorotan_media
  6. O’Brien, N. &Moules, T. (2010). The Impact Of Cyber-Bullying On Young People’s Mental Health. Retrieved from https://core.ac.uk/download/pdf/132195235.pdf
  7. Social Media Research Group. (2016). Using Social Media For Social Research: An Introduction. Retrieved from https://assets.publishing.service.gov.uk/government/ uploads/system/uploads/attachment_data/file/524750/GSR_Social_Media_Research_Guidance_-_Using_social_media_for_social_research.pdf
  8. Strickland, P. & Dent, J. (2017). Online harassment and cyber bullying . Retrieved from http://researchbriefings.files.parliament.uk/documents/CBP-7967/CBP-7967.pdf
  9. Tim Viva. (2019, 7 January). Jane Shalimar Ungkap Kondisi Psikologis Vanessa Angel. Retrieved from https://www.viva.co.id/showbiz/gosip/1109838-jane-shalimar-ungkap-kondisi-psikologis-vanessa-angel
  10. Watts, L.K. (2017). Cyberbullying in higher education: a literature review. Computers in Human Behavior. 69, 268-274. DOI: 10.1016/ j.chb.2016.12.038.
  11. Whittaker, E. & Kowalski, R. M. (2015). Cyberbullying Via Social Media. Journal of School Violence. 14:1, 11-29, DOI: 10.1080/15388220.2014.949377