Main Article Content
Abstract
Karaton Surakarta Hadinigrat Hadinigrat merupakan salah satu kerajaan yang masih berdiri hingga saat ini meskipun tidak memiliki kekuasaan dalam mengatur tata pemerintah seperti dahulu dikarenakan telah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai sebuah simbol budaya berdasarkan Undang-undang No 32 tahun 2004 tentang pembentukan daerah dan Kawasan khusus. Walaupun telah ditetapkan demikian, kegiatan budaya terus dilakukan oleh karaton kasunanan Surakarta demi menjaga warisan budaya yang telah ditinggalkan oleh para pendahulu untuk tetap dilestarikan dari masa ke masa dengan bantuan para abdi dalem. Tak hanya keturunan raja, para abdi dalem juga memiliki nama-nama khusus yang diberikan oleh karaton kasunanan Surakarta hadinigrat sebagai sebuah simbol dan bentuk penghormatan kepada mereka yang disebut dengan istilah gelar penghormatan. Penelitian ini merupakan studi lapangan dengan pendekatan sosiologis dan menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil wawancara. Data hasil wawancara tersebut akan dianalisis kemudian di deskripsikan dengan cermat sesuai dengan data yang telah didapatkan. Hasil dari penelitian ini Pertama, Karaton Surakarta Hadinigrat pada masa sekarang hanya berperang sebagai pemangku kebudayaan. Salah satu budaya yang masih lestari di karaton adalah pemberian gelar penghormatan. Gelar ini diberikan dalam sebuah acara resmi (psiowanan) wisudan bertempat di Bangsal Samarakanta. Kedua, bagi masyarakat modern pemberian gelar tentu tidak memiliki fungsi lebih apabila itu digunakan dalam keseharian sebagai warga negara Indonesia. Ia akan memiliki nilai dan kehormatannya dalam sebuah tempat yang sesuai, yakni negara-negara kerajaan. Hal ini mempertimbangkan historis dari pada Karaton Surakarta Hadinigrat.
Keywords
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
References
- Ardianto, Elvinaro dan Bambang Q-Anees, Filsafat Ilmu Komunikasi, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007.
- Kristiyanto, Dani Eko, Syafruddin Yusuf, and Alian Syair. “Abdi Dalem Karaton Surakarta Hadinigrat Hadiningrat Tahun 2004-2014.” Journal of Indonesian History 8, no. 2 (2019):
- KRRar. Budayanigrat Utawi S. Yusdianto. wawancara, March 18, 2022.
- KRT. Purwadi Sosronagoro.
- Mahendra Dwi Satrio Nugroho dan Y. Franz La Kahija dengan tulisan berjudul ‘Makna Pemakaian Gelar Kebangsawanan Jawa (Sebuah Interpretative Phenomenological Analysis)’, Jurnal Empati, Vol. 5, No. 3, Agustus, 2016.
- Muḥammad. Qurʾan Karim dan terjemahan artinya. Translated by Zaini Dahlan. Yogyakarta: UII Press, 2020.
- Nyi Mas Tumenggung Sri Hartatiningtyas. Gelar Dan Ageman Pisowanan Karaton Surakarta Hadinigrat Hadinigrat. 1st ed. Semarang: Intermedia Paramadina, 2010.
- Samsul Abi Bahri dengan judul ‘Pemberian Nama Gelar Abdi Dalem Dalam Perspektif Historis Dan Urgensi Untuk Ips Di Kraton Yogyakarta’, Artikel , Yogyakarta: Universitas PGRI Yogyakarta, 2017.
- Sari, Herlina Kartika dan Nugroho Trisnu Brata dengan judul ‘Fungsi Dan Peran Abdi Dalem Di Karaton Kasunanan Surakata Hadiningrat’, Jurnal Solidarity, Vol. 9, No. 2.
- Siregar, Nina Siti Salmaniah, ‘Kajian Tentang Interaksionalisme Simbolik’, Jurnal Ilmu Sosial, Vol. 4, No. 2, Oktober, 2011.
References
Ardianto, Elvinaro dan Bambang Q-Anees, Filsafat Ilmu Komunikasi, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007.
Kristiyanto, Dani Eko, Syafruddin Yusuf, and Alian Syair. “Abdi Dalem Karaton Surakarta Hadinigrat Hadiningrat Tahun 2004-2014.” Journal of Indonesian History 8, no. 2 (2019):
KRRar. Budayanigrat Utawi S. Yusdianto. wawancara, March 18, 2022.
KRT. Purwadi Sosronagoro.
Mahendra Dwi Satrio Nugroho dan Y. Franz La Kahija dengan tulisan berjudul ‘Makna Pemakaian Gelar Kebangsawanan Jawa (Sebuah Interpretative Phenomenological Analysis)’, Jurnal Empati, Vol. 5, No. 3, Agustus, 2016.
Muḥammad. Qurʾan Karim dan terjemahan artinya. Translated by Zaini Dahlan. Yogyakarta: UII Press, 2020.
Nyi Mas Tumenggung Sri Hartatiningtyas. Gelar Dan Ageman Pisowanan Karaton Surakarta Hadinigrat Hadinigrat. 1st ed. Semarang: Intermedia Paramadina, 2010.
Samsul Abi Bahri dengan judul ‘Pemberian Nama Gelar Abdi Dalem Dalam Perspektif Historis Dan Urgensi Untuk Ips Di Kraton Yogyakarta’, Artikel , Yogyakarta: Universitas PGRI Yogyakarta, 2017.
Sari, Herlina Kartika dan Nugroho Trisnu Brata dengan judul ‘Fungsi Dan Peran Abdi Dalem Di Karaton Kasunanan Surakata Hadiningrat’, Jurnal Solidarity, Vol. 9, No. 2.
Siregar, Nina Siti Salmaniah, ‘Kajian Tentang Interaksionalisme Simbolik’, Jurnal Ilmu Sosial, Vol. 4, No. 2, Oktober, 2011.