Main Article Content

Abstract

Penelitian ini membahas tentang teori pengetahuan dan kebenaran ilmiah dari perspektif filsafat ilmu. Kebenaran merupakan elemen fundamental dalam kehidupan manusia yang mencakup berbagai makna, termasuk moral, logis, dan metafisik. Melalui filsafat, manusia dapat berpikir secara rasional dan bernalar tinggi untuk menemukan kebenaran yang hakiki. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka untuk menganalisis berbagai teori kebenaran, seperti teori korespondensi, koherensi, pragmatisme, dan performatif. Teori korespondensi menekankan kesesuaian antara pernyataan dan fakta, sedangkan teori koherensi menilai kebenaran berdasarkan konsistensi dengan pernyataan-pernyataan terdahulu. Teori pragmatisme mendasarkan kebenaran pada manfaat praktis dari suatu pernyataan, dan teori performatif menilai kebenaran dari penciptaan realitas oleh pernyataan tersebut. Selain itu, penelitian ini juga mengkaji agama sebagai teori kebenaran, dengan berlandaskan pada wahyu dan syariat Allah SWT sebagai sumber kebenaran mutlak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap teori kebenaran memiliki pendekatan yang unik dalam menilai kebenaran. Agama, sebagai landasan kebenaran, memberikan jawaban yang absolut terhadap berbagai persoalan manusia, mengarahkan pada kebenaran yang sejati dan tidak dapat disembunyikan. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam memahami berbagai perspektif kebenaran dan relevansinya terhadap ilmu pengetahuan serta kehidupan manusia.

Keywords

Teori Pengetahuan Teori Kebenaran Ilmiah Filsafat Ilmu

Article Details

References

  1. Suriasumanti, Jujun S., (2000), Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.) Cet. 13.
  2. Muhadjir, Noeng, (2001). Filsafat Ilmu: Positivisme, Post Positivisme dan Post Modernisme. (Yogyakarta: Rakesarasin), Ed. 2.
  3. Bakhtiar, Amsal (2016), Filsafat Ilmu. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
  4. Nurdin, F. (2014), Kebenaran Menurut Pragmatisme Dan Tanggapannya
  5. Terhadap Islam. Vol. 13. No. 2.
  6. Atabik, A. (2014), Teori Kebenaran Filsafat Ilmu. Vol. 2. No. 1.
  7. Lubis, Akhyar Yusuf, (2014). Filsafat Ilmu: Klasik Hingga Kontemporer. (Jakarta: Rajawali Pers).
  8. Faradi, Aziz, A. (2019), Teori-Teori Kebenaran Dalam Filsafat. Vol. 07. No. 01.
  9. Padli, Syaiful, M. & Mustofa, Lutfi, M. (2021), Kebenaran Dalam Perspektif Filsafat Serta Aktualisasinya Dalam Menyaring Berita. Vol. 4. No. 1.
  10. Kertayasa, Nyoman, I. (2011), Logika, Riset, Dan Kebenaran. Vol. 10. No. 03.
  11. Saifullah. (1996). Kebenaran Ilmiah Menurut Perspektif Filsafat Ilmu. (Hasan Amin,Terjemahan). R. F. Berling.
  12. Muhdar, Makalah Filsafat (Teori Kebenaran), (2019) https://udhadotme.wordpress.com/2020/04/25/makalah-filsafat-teori-teori-kebenaran/ (diakses pada 17 Februari 2022, pukul 15.01).
  13. Nurseha, Makalah Filsafat Ilmu Teori Kebenaran, (2016) https://www.academia.edu/34710599/makalah_filsafat_ilmu_teori_kebenaran_universitas_bangka_belitung (diakses pada 17 Februari 2022, pukul 11.37).
  14. Sugiyono, (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, 19th ed. Bandung: ALFABETA CV Bandung.
  15. E.Murdiyanto, (2020). Metode penelitian kualitatif, 1st ed. Yogyakarta: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat UPN ”Veteran” Yogyakarta Press.
  16. Firman Safrizal. 2022. “Hierarchy Of Needs Theory Sebagai Dasar Kebijakan Work From Anywhere (WFA).” Badan Kepegawaian Negara (BKN RI). Diambil 24 Januari 2025 (https://www.bkn.go.id/hierarchy-of-needs-theory-sebagai-dasar-kebijakan-work-from-anywhere-wfa/).