Main Article Content

Abstract

Pondok pesantren di Indonesia memiliki peran strategis dalam membentuk karakter Islami generasi muda, dengan kiyai sebagai figur sentral yang bertanggung jawab terhadap pembinaan moral dan spiritual. Namun hubungan antara peran kiyai dalam pendidikan karakter Islami dan kepuasan hidup alumni belum banyak diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh peran kiyai sebagai pendidik karakter Islami terhadap tingkat kepuasan hidup alumni pondok pesantren. Metode penelitian yang digunakan adalah Partial Least Squares Structural Equation Modeling (SEM-PLS) dengan pendekatan kuantitatif. Data diperoleh melalui kuesioner berbasis skala Likert yang diisi oleh 105 alumni pondok pesantren di Indonesia. Variabel utama meliputi peran kiyai dalam pendidikan karakter Islami dan kepuasan hidup alumni, yang mencakup dimensi kesejahteraan emosional, hubungan sosial, dan pencapaian hidup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran kiyai mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap kepuasan hidup alumni (β = 0,185; p < 0,001). Temuan ini menekankan pentingnya peran Kiyai sebagai teladan moral yang mampu membentuk nilai-nilai Islami yang berkelanjutan dalam kehidupan alumni. Secara praktis, penelitian ini memberikan wawasan bagi pengelola pondok pesantren untuk meningkatkan kualitas pendidikan karakter Islami guna mendukung kesejahteraan hidup alumni. Keterbatasan penelitian ini terletak pada jumlah sampel yang terbatas dan penggunaan metode survei, yang dapat mempengaruhi generalisasi temuan. Penelitian selanjutnya disarankan untuk mencakup populasi yang lebih luas dan menggunakan pendekatan campuran untuk eksplorasi yang lebih mendalam

Keywords

Kiyai Pendidikan Karakter Islami Kepuasan Hidup

Article Details

References

  1. Ahmad, & Aljufri, S. (2019). PENDIDIKAN ISLAM MEMBENTUK NILAI DAN KARAKTER PESERTA DIDIK. 2(1), 1–8.
  2. Arthur, J. (2019). Virtues in the Public Sphere: Moral Character and Civic Education. Routledge.
  3. Azumardi Azra. (2018). Pesantren dan Tantangan Modernisasi. Kencana.
  4. Chin, W. W. (1998). The partial least squares approach to structural equation modeling. Modern Methods for Business Research, 295(2), 295–336.
  5. Cohen, J. (1988). Statistical Power Analysis for the Behavioral Sciences. Routledge. https://doi.org/10.4324/9780203771587
  6. Dhofier, Z. (2011). Tradisi pesantren: studi pandangan hidup kyai dan visinya mengenai masa depan Indonesia. LP3ES. https://books.google.co.id/books?id=gTpPAQAAMAAJ
  7. Diener, E., & Biswas-Diener, R. (2002). Will money increase subjective well-being? Social Indicators Research, 57(2), 119–169. https://doi.org/10.1023/A:1014411319119
  8. Diener, E., Emmons, R. A., Larsen, R. J., & Griffin, S. (1985). The Satisfaction With Life Scale. Journal of Personality Assessment, 49(1), 71–75. https://doi.org/10.1207/s15327752jpa4901_13
  9. Emmons, R. A. (2005). Striving for the Sacred: Personal Goals, Life Meaning, and Religion. Journal of Social Issues, 61(4), 731–745. https://doi.org/10.1111/j.1540-4560.2005.00429.x
  10. Hair Jr, J. F., Hult, G. T. M., Ringle, C. M., Sarstedt, M., Danks, N. P., & Ray, S. (2021). Partial least squares structural equation modeling (PLS-SEM) using R: A workbook. Springer Nature.
  11. Hasanah, U. (2019). Integrasi Nilai Karakter Islami dalam Pendidikan Formal. . Journal of Education and Character Building, 10(1).
  12. Hu, L., & Bentler, P. M. (1999). Cutoff criteria for fit indexes in covariance structure analysis: Conventional criteria versus new alternatives. Structural Equation Modeling: A Multidisciplinary Journal, 6(1), 1–55. https://doi.org/10.1080/10705519909540118
  13. Joshanloo, M., & Weijers, D. (2016). Religiosity Reduces the Negative Influence of Injustice on Subjective Well-being: A Study in 121 Nations. Applied Research in Quality of Life, 11(2), 601–612. https://doi.org/10.1007/s11482-014-9384-5
  14. Lyubomirsky, S., Sheldon, K. M., & Schkade, D. (2005). Pursuing Happiness: The Architecture of Sustainable Change. Review of General Psychology, 9(2), 111–131. https://doi.org/10.1037/1089-2680.9.2.111
  15. Mahmud, A., & Fauzi, F. (2018). Religiosity and Life Satisfaction among Muslims: A Study of Tawakkul. . Journal of Islamic Psychology, 10(1).
  16. Mu’tasim, A., & Ridwan, A. (2020). The Role of Kyai in Character Education in Pesantren. Journal of Islamic Education, 8(2), 123-135.
  17. Nizar, S. (2007). Sejarah pendidikan Islam: menelusuri jejak sejarah pendidikan era Rasulullah sampai Indonesia. Kencana. https://books.google.co.id/books?id=7WKaLgAACAAJ
  18. Pavot, W., & Diener, E. (2008). The Satisfaction With Life Scale and the emerging construct of life satisfaction. The Journal of Positive Psychology, 3(2), 137–152. https://doi.org/10.1080/17439760701756946
  19. Prof. Azyumardi Azra, M. A. M. P. (2019). Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi di tengah Tantangan Milenium III. Kencana kerja sama dengan UIN Jakarta Press. https://books.google.co.id/books?id=TTvNDwAAQBAJ
  20. Taherdoost, H. (2016). Sampling methods in research methodology; how to choose a sampling technique for research. International Journal of Academic Research in Management (IJARM), 5.
  21. Thomas Lickona. (2021). Educating for Character: How Our Schools Can Teach Respect and Responsibility. Bantam.
  22. Wahid, A. (2006). Islamku, Islam anda, Islam kita: agama masyarakat negara demokrasi. Wahid Institute. https://books.google.co.id/books?id=7TMQzgEACAAJ
  23. Zubaedi, Z. (2011). Desain pendidikan karakter: Konsepsi dan aplikasinya. Kencana.